BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Inovator Kebijakan Publik Arfi Rafnialdi mengatakan bahwa Kota Bandung telah menjadi episentrum kreativitas di Indonesia. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif karena menjadi pusat aktivitas ekonomi kreatif.
Arfi menyampaikan hal tersebut dalam kuliah umum yang diadakan oleh UM Bandung pada Jumat (28/06/2024). Kuliah umum ini diadakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan milad ke-8 UM Bandung.
Pria yang akrab disapa Kang Arfi ini menjelaskan bahwa Kota Bandung dengan segala aktivitas perekonomiannya telah dikenal hingga ke mancanegara sebagai pusat kreativitas di Indonesia. “Kreativitas yang muncul dalam aktivitas masyarakat merupakan hasil penggabungan dan kolaborasi berbagai gagasan dari masyarakat Kota Bandung dengan orang-orang dari luar daerah,” ucap Kang Arfi.
Menurut Arfi, kolaborasi dalam masyarakat tersebut menjadi sumber solusi bagi pemerintah kota dalam menghadapi berbagai tantangan kompleks saat ini. “Permasalahan pemerintah kota yang begitu kompleks tidak bisa diselesaikan dengan hanya satu sudut pandang. Namun, berbagai permasalahan tersebut membutuhkan adanya kolaborasi,” jelas Kang Arfi.
Perkembangan Kota Bandung sebagai pusat kreativitas di Indonesia dimulai dari upaya pemerintah menyediakan tempat bagi masyarakat untuk berkumpul dan menciptakan berbagai karya kreatif. “Pemerintah menyediakan berbagai tempat untuk kreativitas guna mempertemukan berbagai gagasan yang menghasilkan orientasi yang bermanfaat,” ujar Kang Arfi.
Menurutnya, masyarakat Kota Bandung, khususnya generasi mudanya, perlu menggulirkan gagasan dan kreativitas agar menjadi sebuah tindakan nyata. “Ketika kita mencoba mengimplementasikan suatu gagasan, kita akan menemukan mana gagasan yang bisa berjalan dan mana yang tidak,” ungkap Kang Arfi.
Selain itu, penerapan gagasan tersebut perlu beriringan dengan gagasan lain yang tercipta dari kolaborasi. “Kita butuh yang namanya teman. Bisa jadi setengah gagasan datang dari kita bertemu dengan setengah gagasan lain dari orang lain. Itu bisa menjadi suatu gagasan yang utuh dan bisa kita kerjakan,” terang Kang Arfi.
Oleh karena itu, dirinya pun memberikan tips kepada mahasiswa UM Bandung agar bisa menjadi generasi muda yang kreatif dan inovatif. “Apa saja? Mulailah dengan banyak membaca, jalan-jalan, hingga menambah teman dan relasi. Sehingga nantinya ketika kita menemukan kultur atau gagasan baru, cara berpikir dan wawasan kita akan lebih lengkap dan luas,” tandas Kang Arfi.*(FK/FA)