PADANG, Suara Muhammadiyah – Rumah Sakit Umum Aisyiyah Padang menggelar Baitul Arqam (BA) bekerja sama dengan MPK PWA Sumbar. Acara ini diselenggarakan selama dua hari, mulai 27 hingga 28 September 2024 di aula lantai III RSU setempat, dan diikuti oleh 35 pegawai dari berbagai kalangan, mulai dari dokter hingga tenaga non-medis.
Perkaderan ini bukan sekadar formalitas.
Berdasarkan pengalaman BA sebelumnya yang diadakan di Yogyakarta bersama MPKSDI PP Muhammadiyah, para instruktur dari MPK PWA Sumbar optimis dapat menyelenggarakan kegiatan yang berkualitas dan bermakna.
Wakil Ketua PW Aisyiyah Sumbar, Bunda Meiliarni Rusli menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan kesolidan di lingkungan rumah sakit, bunda mencontohnya dengan filosofi organ dalam tubuh yang saling menopang satu sama lain.
Selain itu bunda mengajak karyawan untuk membumikan praktek senyum, salam dan sapa di lingkungan rumah sakit.
Bunda Meiliarni menyatakan bahwa kegiatan perkaderan ini merupakan agenda besar tahunan rumah sakit.
“Tahun 2024 adalah tahun perkaderan Baitul Arqam bagi seluruh pegawai. Kami percaya bahwa Amal Usaha Muhammadiyah-Aisyiyah, khususnya RSU Aisyiyah Padang, adalah tempat kaderisasi dan pengembangan kader persyarikatan Muhammadiyah. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi contoh bagi Amal Usaha Muhammadiyah lainnya, termasuk sekolah-sekolah, untuk mengadakan BA serupa,” ungkapnya.
Bunda juga menjelaskan BA adalah salah satu pembinaan yang harus sering dilakukan untuk mengingatkan Kembali kepada kita semua terutama dalam pengembangan Amal Usaha Kesehatan yang ada di Sumatera Barat ini.
“Amal usaha Aisyiyah harus dikelolah dengan Amanah, professional serta bertanggung jawab sesuai dengan tujuannya Muhammadiyah, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, tanpa memandang siapa dia, darimana, dengan demikian ini adalah model dan modal utama untuk perkembangan RSU Aisyiyah Padang kedepan,” ucapnya.
Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa Aisyiyah adalah Gerakan dakwah Amar ma’ruf nahi munkar yang bersumber pada Al – Quran dan Sunnnah, dengan tujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, kader Aisyiyah harus melayani umat dengan tulus ikhlas dalam setiap pelayanan yang diberikan.
“Kegiatan Baitul Arqam ini harus terus dilakukan dengan model dan skema yang berbeda khususnya di RSU Aisyiyah Padang ini sehingga lebih tertanam lagi nilai ideologi Muhammadiyah, menuju pelayanan prima kepada masyarakat,” ucapnya sekaligus membuka kegiatan BA secara resmi
Dalam sambutannya, Direktur RSU Aisyiyah Padang, Dr Susi Rahmawati mengatakan bahwa BA sebagai suatu bentuk perkaderan Aisyiyah. Yakni modifikasi atau penyesuaian dan penyederhanaan dari Darul Arqam yang berorientasi pada pembinaan ideologi dan kepemimpinan warga Muhammadiyah. Hal itu bertujuan untuk menciptakan kesamaan dan kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir.
“Kegiatan ini merupakan pembinaan kepada karyawan agar mengetahui dan mengenal Islami dan Muhammadiyah, dalam hal berpikir, berkarya, dalam Pelayanan yang sesuai dengan ideologi Muhammadiyah,” ucapnya.
Susi Rahmawati menambahkan bahwa perkaderan ini sangat efektif dalam membentuk perilaku pegawai yang lebih baik, loyal, dan peduli terhadap Amal Usaha Muhammadiyah-Aisyiyah (AUMA). “Dengan menghadirkan pemateri inspiratif dari Pimpinan PWM Sumbar,” jelasnya.
Sementara, Ketua MPK PWA Sumbar Dr. Fitrinaili, menegaskan pentingnya kesinambungan dalam perkaderan Baitul Arqam.
“Perkaderan di Aisyiyah tidak hanya dilakukan satu kali, tetapi harus diikuti secara berkelanjutan. Seluruh pimpinan Aisyiyah, pegawai AUMA, dan elemen lainnya diharapkan memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengikuti BA,” ujarnya.
Menurut Ketua MPK PWA Sumbar, Dr. Fitrinaili, perkaderan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi individu peserta dan diikuti dengan rencana tindak lanjut yang harus dijalankan. Keberhasilan kegiatan ini akan diukur dari antusiasme peserta dalam menerapkan rencana tindak lanjut tersebut. (RI)