Ladang, Cerpen Indrian Koto
“Kalau ladangmu mau dijual, Pak Sabir katanya siap membeli.” “Ladangmu itu sudah ditawar Pak Sabir, lo. Kapan saja kau mau ...
“Kalau ladangmu mau dijual, Pak Sabir katanya siap membeli.” “Ladangmu itu sudah ditawar Pak Sabir, lo. Kapan saja kau mau ...
Kucing itu umurnya delapan tahun, seusia dengan cucu saya yang di Malaysia. Ketika itu suami saya masih ada. Warnanya sama ...
Aku tak pernah berhenti berharap, sekalipun pada Idul Fitri kemaren anakku tak bisa pulang, karena merebaknya Covid-19. Begitu pula di ...
“Suara sirene, Ratri?” “Iya, Bu.” Jawabku dengan dada bergetar. Tangan menjadi dingin seperti tercelup es batu. Entah kenapa, tubuh ini ...
“Fasisme Jepang lebih berbahaya dari imperialisme Belanda. Jadi tolong jangan sampai termakan oleh propaganda asing.” Tegas Akang di atas mimbar ...
Lik Pardi gembira. Kemenakan dia bernama Manto pulang ke desa. Bersama isteri dan anak menempati bagian samping rumah keluarga. Rumah ...
Aku adalah perempuan yang dilahirkan dari rahim Muhammadiyah. Darahku adalah darah Muhammadiyah. Bapakku aktivis Ranting Muhammadiyah, ibuku penggerak Aisyiyah dan ...
Marno beruntung. Punya isteri yang baik bernama Marni. Juga punya mertua yang baik bernama Pak Dulah dan Bu Dulah. Setelah ...
Salah satu yang menjadi tanda bila ibu sedang ada masalah, ialah sakit, meskipun tanda itu tidak sepenuhnya benar. Hal itu ...
Desas-desus hilangnya anak semata wayang Karaeng Labolong sudah bukan lagi rahasia. Seorang pesuruh tidak sengaja membocorkan informasi terkait Makkawaru yang ...
© SM 2021