Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1927, pada saat PakAR masih remaja, ketika menjadi siswa di SD Muhammadiyah Prenggan Kotagede Yogyakarta.
Suatu ketika diadakan pertandingan sepak bola antara kelas Pak AR dan kelas lain. Pak AR diikutsertakan sebagai salah seoang anggota kesebelasan kelasnya dan mendapat posisi sebagai kiper atau penjaga gawang.
Pertandingan berjalan cukup ramai, dan serangan lawan cukup gencar. Meskipun ritme pertandingan berjalan berimbang, namun tim Pak AR kalah telak. Boleh dikata, setiap ada serangan lawan dan berhasil melepaskan tembakan tepat mengarah ke gawang Pak AR, maka bola pasti masuk.
Pertandingan pun berakhir dengan skor angka 9 – 0 untuk kemenangan lawan. Tentu saja pihak lawan sangat bergembira dengan kemenangan telak ini. Sebaliknya, teman-teman Pak AR terlihat kecewa.
Teman-teman Pak AR berkerumun, bertanya, mengapa ketika bola mengarah ke gawang tidak ditangkap. Jawab Pak AR, “Ya sekali-sekali kita harus membuat gembira lawan. Kemarin kan Pak Guru menceritakan bahwa membuat senang orang lain itu baik.”
Tentu saja teman-temannya hanya bisa berteriak: huuu..