• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Juli 8, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Runtuhnya Turki Usmani: Mengingat Peristiwa 3 Maret 1924

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
3 Maret, 2020
in Dunia Islam
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Menjalankan Ramadhan di Ottoman

Hagia Sophia di Istanbul, Turki (Dok britannica)

Share

Suara Muhammadiyah – Pada tanggal 3 Maret 1924 menjadi duka tersendiri bagi seluruh umat Muslim dunia. Dimana Khilafah Ustmaniyah atau juga dikenal dengan Kesultanan Turki Ustmani (Ottoman) runtuh. Kejayaan Islam selama 13 abad lalu dan yang telah menguasai 2/3 wilayah dunia tersebut saat ini hanya bisa menjadi fakta sejarah yang tak akan bisa dilupakan oleh umat manapun.

Ottoman atau Usmani adalah sebuah bangsa yang berhasil menaklukkan Konstantinopel dan mengakhiri riwayat kekaisaran Romawi Timur/ Byzantium. Selain itu Ottoman juga terkenal dengan pasukan Janissery-nya yang menjadi salah satu pasukan terkuat di Abad Pertengahan. Namun, kita tidak lagi bisa menemukan Bangsa Ottoman di masa kini karena bangsa tersebut sudah runtuh dan tergantikan oleh Republik Turki.

Baca Juga

Wabah Penyakit Pada Masa Turki Usmani dan Penanggulangannya

Jatuh Bangunnya Dunia Perkapalan Di Masa Turki Usmani

Bergantinya Kesultanan Ottoman menjadi Republik Turki adalah penyebab merosotnya kekuatan Ottoman selama berabad – abad. Dimulai dengan berhentinya ekspansi wilayah Ottoman, kemudian diikuti dengan wilyah-wilayah Ottoman yang memilih melepaskan diri dan puncaknya ketika mereka mengalami kekalahan dalam Perang dunia I.

Peristiwa tersebut menyebabkan kelompok Nasionalis Sekuler di Ottoman untuk mengangkat senjata dan memerangi pasukan dari negara – negara yang menduduki wilayah Ottoman. Menghasilkan kemenangan atas negara – negara tersebut sekaligus mengubah Turki dari Kesultanan Ottoman menjadi Republik Turki.

Runtuhnya kerajaan Turki Usmani diakibatkan oleh pemimpin – pemimpin yang lemah dan tidak berwibawa serta mempunyai keperibadian dan sifat yang tidak baik. Lemahnya semangat para prajurit Usmani mengakibatkan Turki Usmani mengalami kekalahan dalam beberapa peperangan, ekonomi menjadi semakin memburuk, munculnya budaya pungli, pemberontakan tentara Jenisari, terjadinya stagnasi dalam bidang ilmu pengetahuan, lemahnya para penguasa dan pemerintahan tidak berjalan dengan semestinya.

Penguasa Turki Usmani hanya melakukan ekspansi, perluasan wilayah namun tanpa memperhitungkan penataan sistem pemerintahan sehingga mengakibatkan wilayah – wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan direbut oleh musuh – musuh dan sebagian yang lainnya memilih untuk melepaskan diri. Selain itu, wilayah kekuasaan yang sangat luas juga menyebabkan pemerintahan kesulitan menjalankan pemerintahan.

Hal di atas menunjukkan bahwa kemajuan dan kemunduran suatu bangsa dapat dilihat dari watak para penguasanya. Kerajaan Turki Usmani berjaya ketika dipimpin oleh Pemimpin – Pemimpin yang memiliki komitmen memajukan bangsanya. Seperti selain mengadakan perluasan, tak lupa bangsa tersebut untuk melakukan penataan dalam negeri yang dikuasainya. Memperbaiki pengelolaan administrasi negara, memajukan bidang militer dan pertahanan, memajukan bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan serta yang tak kalah penting adalah kehidupan agama  yang akan membentengi bangsa dari hal-hal yang bersifat amoral. Sebaliknya Bangsa dengan Pemimpin dan penduduk yang lemah serta dengan akhlak buruk, terjadi stagnasi dalam bidang ilmu pengetahun, teknologi dan kebudayaan merupakan bayangan akan kehancuran sebuah pemerintahan.

Runtuhnya Kesultanan Ottoman oleh masyarakat di luar Turki mengundang simpati dari golongan liberal dan sekuler yang beranggapan bahwa kelompok Nasionalis Turki sukses membangkitkan Turki dari yang awalnya merupakan negara terbelakang di Eropa menjadi salah satu kekuatan regional seperti saat ini. Di sisi lain datang juga kecaman dari golongan Muslim Konservatif karena akibat dari peristiwa tersebut, Turki tidak lagi menjadi Negara Islam. Selain itu kecaman datang juga dari luar etnis Turki karena pemerintahan Turki cenderung mengucilkan hak-hak dari etnis minoritas Turki.

Runtuhnya Kesultanan Ottoman menjadi episode kelam dalam sejarah Islam. Namun kejadian ini terjadi tidak untuk ditangisi ataupun diratapi, melainkan bagaimana kita mengambil pelajaran agar umat Islam memahami apa penyebab kejayaan dari sebuah negara dan faktor yang menyebabkan terjadinya kehancuran sebuah negara. (sao)

Tags: khilafahPeristiwa 3 MaretTurki Usmani
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

turki
Dunia Islam

Wabah Penyakit Pada Masa Turki Usmani dan Penanggulangannya

10 Januari, 2022
Dunia Islam

Jatuh Bangunnya Dunia Perkapalan Di Masa Turki Usmani

4 November, 2020
Nabi Syu’aib AS
Hadits

Problem Sanad Hadits “Khilafah ala Minhaj an-Nubuwwah”

12 September, 2020
Next Post

Presiden Jokowi akan Buka Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In