LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Semenjak mewabahnya COVID-19 di Indonesia, tidak sedikit rumah sakit yang kewalahan baik secara manajemen maupun sarana prasarana dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dampak ini juga dirasakan oleh salah satu rumah sakit swasta milik Muhammadiyah di kabupaten Lamongan yaitu RS Muhammadiyah Lamongan.
Selain dampak yang dirasakan oleh pihak rumah sakit, masyarakat pun mengalami dampak dari pandemi ini salah satunya yaitu kecemasan yang mempengaruhi mental kesehatan masyarakat. Sebagai layanan kesehatan yang bermutu tinggi, rumah sakit Muhammadiyah Lamongan harus mampu memberikan edukasi terhadap masyarakat tanpa harus membuka forum pertemuan.
Dengan keterbatasan tenaga kesehatan yang ada, hal yang dapat dilakukan rumah sakit Muhammadiyah lamongan dengan membuka kesempatan bagi generasi muda untuk ikut serta dalam hal edukasi secara online.
Hal tersebut menggugah tiga Mahasiswa Program Bhaktimu Negeri Universitas Muhammadiyah Malang asal Lamongan, Jawa Timur ikut serta dalam tugas kemanusiaan relawan Covid-19 di RS Muhammadiyah Lamongan. Ketiga mahasiswa ini akhirnya memutuskan untuk datang ke rumah sakit Muhammadiyah lamongan dengan tujuan ingin ikut serta terhadap kegiatan ini.
Kedatangan mahasiswa ini disambut hangat oleh penanggungjawab relawan dari RSML. “Alhamdulillah kalau kalian ingin ikut serta kegiatan ini, kami memang membutuhkan SDM untuk relawan COVID-19, kami sangat berterimaksih atas ketersediaannya,” kata Supra.
Senin (4/5) ketiga mahasiswa memulai tugas sebagai relawan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Sebelumnya para mahasiswa tersebut mendapatkan pembekalan mengenai Call center sebagai bentuk pelayanan online (whatsapp+telephone) untuk menjawab keresahan masyarakat tentang COVID-19, media center sebagai sarana edukasi dan informasi yang ditujukan kepada masyarakat umum terkait kondisi saar ini.
Secara terpisah Drs. Moh. Jufri, ST., MT sebagai Dosen Pembimbing Lapang (DPL) sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan ke-3 mahasiswa bimbingannya yg telah bekerja keras dan terstruktur sehingga mendapatkan respon baik dari masyarakat dan pihak rumah sakit.
Bentuk edukasi ini diberikan secara online melalui whatsapp call center dan Instagram Komite Kesehatan Bencana RSML (@dmcrsmlamongan). “Diharapkan adanya edukasi secara online ini mampu membantu masyarakat khususnya kota Lamongan dalam hal edukasi terkait COVID-19 sekaligus sebagai bentuk usaha memutus rantai penularan COVID-19,” ujar Zakiah sebagai salah satu relawan.
Kegiatan ini memiliki respon positif dari masyarakat. Memang nyata tidak sedikit masyarakat yang membutuhkan pengetahuan dan info terkait kondisi pandemi ini. Beberapa dari mereka menyatakan kepuasan atas respon yang diberikan.
Beberapa hari kedepan tim terjun ke poli screening untuk membantu dalam hal penyaringan pengunjung atau yang hendak periksa ke RSML, sekaligus memampangkan hasil desain media yang biasanya kami share melalui online. Nantinya dicetak berupa X-banner yang diharapkan mampu memberikan edukasi langsung terhadap pengunjung RSML. (zd)