JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pusaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Bincang Media. Agenda ini membahas bagaimana Memperkokoh Jaringan Media Islam di Tengah Disinformasi.
Wakil ketua MPI PP Muhammadiyah Edy Kuscahyanto mengunkapkan sisinformasi nyata sekali menyeruak di tengah pandemi yang sedang melanda. Oleh karena itu disinilah peran media massa menyampaikan informasi yang berisi fakta.
Menurutnya bukan berarti media Islam ini eksklusif, melainkan media Islam memiliki kekhususan sendiri. “Kalau tidak berhati-hati memberitakannya di media, maka akan menimbulkan kesalahpahaman,” ungkap Edy, Jum’at (19/6).
Hadir menjadi nasrasumber yaitu Pemred Republika Irfan Junaidi, Wakil Ketua Dewan Pers Dr Agus Sudibyo, Pemimpin Umum Majalah Matan yang Ketua MPI PWM Jawa Timur Najib Hamid, dan Redaktur Suara Muhammadiyah Isngadi Marwah Atmadja. Turut hadir pula Pizaro Gozali Idrus dari Kantor Berita Anadolu Turki serta Wahyudi M. Pratopo dari MPI PP Muhammadiyah.
Irfan Junaidi menyayangkan banyak yang membawa media Islam tetapi abai terhadap keterampilan jurnalisme. Seperti ada yang provokatif ataupun masalah lainnya.
Selain itu, Irfan menekankan agar persatuan media Islam harus digiatkan agar dapat mengangkat isu bersama. Masa pandemi ini menjadi momentum untuk membangun jejaring.
“Kita harus menginventarisir isu-isu yang dibutuhkan masyarakat, seperti bagaimana agar masyarakat terhindar dari pandemi ini,” ungkapnya.
Menurutnya media Islam harus terus memperkokoh persatuan ini. Agar bisa punya kekuatan. Caranya harus ada waktu dan kesempatan untuk duduk bersama, merumuskan bersama, dan merumuskan agenda bersama.
“Saya bayangkan jika hal ini dijalankan secara bersama-sama, ini akan massif dan gerakannya akan lebih besar. Ini akan lebih maksimal untuk membantu bangsa ini,” tambah Irfan.
Harapan dan Kegembiraan
Agus Sudibyo, dalam pemaparannya mengajak media harus ada liputan-liputan jurnalistik yang mmberikan harapan. Misalnya liputan ada jenis-jenis obat yang ditemukan di beberapa negara, meskipun belum tuntas, tetapi cukup memberikan harapan kepada masyarakat.
Kemudian Agus mengingatkan tentang dampak media sosial yang menimbulkan persoalan di masyarakat. Disinilah peran media agar turut ikut mewarnai medsos. Agar tidak banyak gossip dan media bisa memfungsikan sebagai pers yang memberikan informasi yang baik.
Najib Hamid mengungkapkan pada era pandemi ini media Islam mendapat banyak hikmahnya dan membuka cakrawala baru. Menurutnya media Islam perlu meningkatkan sinergi manajemen, konten, bahkan iklan.
Redpel Suara Muhammadiyah Isngadi Marwah menyampaikan bahwa bagi Muhammadiyah semua hal itu adalah kegembiraan. Sejak awal Suara Muhammadiyah itu memberikan harapan. Agar dengan harapan itu maka ummat Islam dapat bangkit.
Isngadi mengatakan pada masa awal Muhammaidyah juga selalu membangkitkan dan mengabarkan kegembiraan. Seperti halnya merintis apa atau mendirikan apa.
Seperti halnya pada saat ini diharapkan umat Islam tetap bergembira, karena kita dapat belajar banyak hal. Tetapi bagaimana media Islam memberikan edukasi kepada umat. Caranya yaitu semua harus bekerja sama. (Riz)