YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Putusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 untuk menggerakkan sektor ekonomi menjadi cambukan tersendiri bagi Suara Muhammadiyah untuk terus bergerakan melakukan inovasi dan terobosan di situasi pandemi yang melumpuhkan banyak sektor. Selama ini Muhammadiyah masih mengandalkan sektor pendidikan dan kesehatan sebagai sektor unggulan. Maka sudah saatnya bagi Muhammadiyah untuk merealisasikan pilar ketiga Muhammadiyah di bidang ekonomi.
Deni Asy’ari, Direktur Utama Suara Muhammadiyah mengatakan bahwa melembagakan sektor ekonomi Muhammadiyah menjadi sangat penting seiring dengan para pelaku ekonomi dan bisnis yang masih berjalan sendiri-sendiri. Sehingga tidak dapat berjalan secara maksimal. “Hal-hal inilah yang mendorong kita untuk melembagakan sekor ekonomi di lingkungan persyarikatan,” ujarnya.
Potensi hulu hingga hilir dalam sektor ekonomi dapat kita maksimalkan melalui sistem kelembagaan. Hal inilah yang dilakukan oleh Suara Muhammadiyah melalui SM Corner yang berjumlah 60 unit dan tersebar di seluru Indonesia. Hingga saat ini belum ada satu pun yang tutup dan tetap eksis walaupun berada di tengah badai pandemi.
Suara Muhammadiyah juga mengembangkan sayap bisnisnya melalui SM logistik yang bergerak di bidang ekpedisi. Dua bulan yang lalu Suara Muhammadiyah juga mendirikan BulogMu yang bergerak di sektor pangan. “Maka dengan ini dibutuhkan pelembagaan di sektor bisnis secara nasional, sehingga ekonomi di Muhammadiyah tidak berjalan sendiri-sendiri dan bisa maksimal,” ungkap Deni Asy’ari di Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh Suara Muhammadiyah.
Dari sekian banyak yang telah kami lakukan, maka sangat penting mengkonsolidasikan seluruhnya dari hulu hingga ke hilir dalam satu kelembagaan. Suara Muhammadiyah memiliki harapan besar akan hal ini. (diko)