“Hadapi Covid-19 dan Dampaknya:Beri Solusi Untuk Negeri”
Yogyakarta, Ahad 28 Dzulqa’dah 1441 H / 19 Juli 2020 M
Oleh Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.
Ketua Umum PP Muhammadiyah
Alhamdulillah pada hari ini, Ahad tanggal 28 Dzulqa’dah 1441 H bertepatan 19 Juli 2020 M, Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah menyelenggarakan Tanwir ke-3 yang dilaksanakan secara daring. Pelaksanaan Tanwir secara online ini diadakan secara khusus dikarenakan keadaan akibat pandemi Covid-19, yang tidak memungkinkan untuk pertemuan langsung (luring) dengan melibatkan jumlah orang yang banyak.
Kehidupan dalam berbagai aspek berada dalam keadaan darurat. Banyak hal berubah karena pandemi ini dari normal menjadi tidak normal. Telah 4 bulan lebih kita lewati keadaan darurat ini dengan sejumlah masalah berat disertai ikhtiar, namun penularan Covid-19 sampai hari ini masih tinggi dan belum menurun atau landai, meskipun pemerintah menetapkan kebijakan “New Normal”. Betapa tidak mudah hidup dalam suasana abnormal seperti ini lebihlebih jika ukur dengan standar dan cara berpikir yang normal.
Pandemi ini nyata dan bukan ilusi atau konspirasi, meski mungkin masih ada sebagian orang yang mengembangkan teori konspirasi dan mempercayainya. Kenyataannya virus Corona ini berbahaya dan telah memakan korban jiwa meninggal lebih 400 ribu orang, serta lebih 7 juta terinfeksi positif meluas di seluruh negara yang terkena. Secara faktual siapapun tidak ada yang mau terkena dan berani mendekat atau menangani pasien yang positif kecuali para dokter dan tenaga kesehatan di Rumah Sakit. Mungkin ada pihak yang membandingkan jumlah yang meninggal akibat Corona masih kalah dari penyakit lain atau sebab lainnya, tetapi dari segi kemanusiaan kematian akibat wabah atau apapun bukanlah deretan angka statistik. Kematian satu orang pun menyangkut jiwa manusia yang sangat berharga. Demikian halnya dari segi kemanusiaan dan etika kehidupan tidaklah bertanggung jawab kalau 2 dikatakan biarlah semakin banyak orang tertular wabah ini, lama kelamaan akan menjadi biasa seperti orang terkena penyakit biasa.
Selengkapnya Pidato Iftitah Tanwir Muhammadiyah & ‘Aisyiyah 2020