Oleh: Tegar Roli A., M.Sos
Dalam usianya yang lebih dari 1 Abad, Muhammadiyah akan terus memperkuat kualitas sumber daya manusia melalui berbagai jalur. Mulai dari jalur pendidikan, sosial dan media Muhammadiyah selalu berperan aktif dalam mencerahkan untuk bangsa.
Muhammadiyah memandang bahwa bangsa dan umat ini, bahkan manusia semesta itu perlu hidup cerdas. Semangat mencerdaskan dalam Islam itu semangat membaca, semangat untuk berpikir, melek media dan juga mengasah akal budi.
Muhammadiyah telah melewati perjalan panjang sebelum republik ini dengan memulai dengan usaha-usaha, pendidikan, pelayanan sosial, kesehatan bahkan dalam dunia media.
Sebut saja Suara Muhammadiyah menjadi jejak media perjuangan kemerdekaan RI. Suara Muhammadiyah menjadi salah satu ujung tombak syiar persyarikatan Muhammadiyah dalam berkiprah di tengah umat dan bangsa adalah media Suara Muhammadiyah (SM).
Melihat Sejarah Suara Muhammadiyah, Bernama awal Swara Moehammadiyah itu telah berdiri sejak 1915. Awal perjalanan, SM mengupas perkembangan situasi umat dan masyarakat di Indonesia atau Hindia Belanda pasca 1917.
Mencerahkan tanpa pamrih memberi pengaruh luas
Media Muhammadiyah yang terus menyiarkan pikiran-pikiran dan kerja-kerja kemajuan yang bermanfaat luas bagi masyarakat dan bangsa. Dengan pengaruh yang luas dan langsung terhadap opini masyarakat, media Muhammadiyah tidak bisa dipandu hanya oleh kekuatan ekonomi, keuntungan dan kepentingan khusus. Media atau agen intelektual seperti Jurnalisme haruslah diserapi sebagai tugas suci, dijalankan dengan kesadaran bahwa sarana komunikasi yang sangat kuat telah dipercayakan kepada media demi kebaikan orang banyak.
Tegar Roli A., M.Sos, Praktisi Media, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PDM Banyumas