KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah-Pada Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 H yang lalu, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia bekerjasama dengan Lazismu, PCIA dan IMM Malaysia berhasil menuntaskan amanat penyelenggaraan qurban dan pembagian paket daging qurban kepada komunitas di Malaysia.
Ketua PCIM Malaysia Sonny Zulhuda mengatakan, “Meski dalam kondisi serba kesulitan di masa pandemi ini, kami berupaya untuk tetap dapat memfasilitasi masyarakat Indonesia dan simpatisan Persyarikatan agar dapat beribadah qurban seperti tahun-tahun lepas.”
Tahun ini PCIM Malaysia diamanahkan 14 ekor sapi dan 16 ekor kambing dari keluarga besar WNI di Malaysia dan simpatisan Muhammadiyah di Malaysia.
Untuk menyesuaikan dengan peraturan kesehatan era pandemi di Malaysia, beberapa langkah penyesuaian telah dilakukan oleh pihak Panitia, adalah:
Pertama, lokasi penyembelihan dan penyelenggaraan hewan dilakukan di empat lokasi berbeda sehingga tidak terjadi penumpukan hewan qurban di satu tempat.
Kedua, untuk menghindari kerumunan, maka acara seremonial pembukaan yang biasanya ramai dan meriah kini ditiadakan. Selain itu, sohibul qurban tidak digalakkan untuk menghadiri pemotongan. Adapun jatah daging dikirimkan oleh tim panitia ke rumah masing-masing.
Ketiga, para petugas diwajibkan memakai masker dan menjaga jarak satu sama lain sepanjang penyelenggaraan. Petugas yang hadir di lokasi diwajibkan menakar suhu badan serta menuliskan nama di buku tamu.
Disampaikan oleh Ketua panitia Miftah bin Abdul Mukti, sejumlah 1500 paket daging telah berhasil ditebarkan oleh jaringan PCIM Malaysia kepada komunitas buruh migran Indonesia, mahasiswa, aktivis Persyarikatan, pelarian Rohingya, WNI di penampungan KBRI, juga komunitas suku terasing (Orang Asli) Malaysia. Selain itu ada juga seekor kambing yang disalurkan ke komunitas di Indonesia.
Menurut Sonny lagi, aktivitas qurban ini adalah sekaligus momentum penguatan simpul-simpul silaturahim kebangsaan dan keumatan serta tonggak rahmatan lil alamin.
“Daging yang ditebarkan itu adalah refleksi perpaduan antara pesan transendental ketuhanan serta isyarat kebersamaan kemanusiaan. Keduanya akan menciptakan harmoni kehidupan. Oleh karena itu, diharapkan agar seluruh warga Muhammadiyah di Malaysia dapat melanjutkan semangat ta’awun internasional ini dalam berbagai bentuk program ke depan.”
“Tak lupa, PCIM Malaysia menyampaikan terimakasih tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah mendukung kami, termasuk Lazismu Pusat, keluarga besar dan simpatisan Persyarikatan, dan tentunya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia dan pihak berwenang di Malaysia,” tukas Sonny Zulhuda.
Dalam kesempatan terpisah, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur menyampaikan apresiasinya terhadap PCIM Malaysia.
Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Agung Cahaya Sumirat menyampaikan, “Atas nama KBRI KL dan seluruh warga shelter di KBRI, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan atas kepedulian dan bantuan paket daging kurban dari PCIM Malaysia. Semoga Allah SWT memberikan barokah dan pahala atas amal kebaikan warga Muhammadiyah di Malaysia.” (SZH)