• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Senin, Juni 16, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

MPM Peduli Nasib Petani

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
23 Agustus, 2020
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
MPM Dampingi Petani Berantas Hama Tikus

Praktek pembuatan LBTS MPM PP Muhammadiyah (Dok Riz/SM)

Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Berbagai bentuk pekerjaan tradisional menyimpan sekian banyak nilai yang tetap relevan untuk dikaji serta diaplikasikan ke dalam wawasan, sistem, maupun mekanisme kerja di alam modern. Wujud kebudayaan rakyat, hubungannya dengan mata pencaharian tradisional seperti bertani dapat digali dan dikaji melalui spritualisme mereka yang mampu menyalakan vatalitas positif di dalam posisinya yang marjinal dan termarjinalkan itu.

Pada Sabtu, 22 Agustus 2020, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan  diskusi publik yang membahas nasib petani yang kian tidak menentu di tengah arus demokrasi yang semakin liberal. Diskusi tersebut menghadirkan beberapa pakar yang kompeten dalam bidangnya masing-masing, diantaranya, Bustanul Arifin, Guru BesarI lmu Ekonomi Pertanian UNILA, Bachtiar D. Kurniawan, Sekretaris MPM PP Muhammadiyah, Dewi Kartika, Sekretaris Jenderal KPA, dan Rahmad Handoyo, Komisi IV Bidang Pertanian DPR RI.

Baca Juga

SDIT Muhammadiyah Manggeng Terima Kunjungan Ketua MPM

Seminar Nasional Rakernas MPM: Mendorong Pemberdayaan Berkelanjutan melalui Kolaborasi

Bustanul Arifin menyampaikan bahwa lahan pertanian di Indonesia menurun 6,15 persen. Sebanyak 100 ribu hektar lahan sawah setiap tahunnya beralih fungsi menjadi lahan industri dan lain sebagainya. “Atas nama investasi dan proyek strategis nasional, pemerintah telah melegalkan alih fungsi lahan persawahan yang sebenarnya menjadi tempat mata pencaharian bagi petani,” ujarnya.

Bachtiar D. Kurniawan mengungkapkan kekhawatirannya, jika proyek-proyek infrastruktur terus berjalan secara masif, maka akan berakibat kepada semakin menyusutnya lahan pertanian di Indonesia. “Hal ini tentu sangat berbahaya. Jika pemerintah tidak berhati-hati maka akan berdampak buruk kepada sektor pertanian,” pesannya.

Dewi Kartika menambahkan bahwa tidak boleh ada penguasaan atas tanah, modal, dan tenaga kerja yang dilakukan oleh segelintir orang. Mandat utama Presiden RI secara jelas menyebutkan, perekonomian disusun atas usaha bersama (koperasi), kekayaan alam dan cabang-cabang produksi yang penting menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. (diko)

Tags: MPMOmnibus LawPetani
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

SDIT Muhammadiyah Manggeng Terima Kunjungan Ketua MPM
Berita

SDIT Muhammadiyah Manggeng Terima Kunjungan Ketua MPM

28 Agustus, 2023
Seminar Nasional Rakernas MPM: Mendorong Pemberdayaan Berkelanjutan melalui Kolaborasi
Berita

Seminar Nasional Rakernas MPM: Mendorong Pemberdayaan Berkelanjutan melalui Kolaborasi

30 Juli, 2023
Perkuat Kapasitas Advokasi Kelompok Tani, MPM Kembali Selenggarakan SEKAM
Berita

Perkuat Kapasitas Advokasi Kelompok Tani, MPM Kembali Selenggarakan SEKAM

21 Juli, 2023
Next Post
KKN 211 UMY Angkat Potensi BUMDes di Masa Pandemi

KKN 211 UMY Angkat Potensi BUMDes di Masa Pandemi

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In