MEDAN, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Universitas Nomensen, Universitas Al-Washliyah, dan Universitas Negeri Medan (Unimed) dipercaya oleh pemerintah untuk menjalankan program mengajar printis.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) akan menyelenggarakan Program Kampus Mengajar Perintis yang merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Penyampaian tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No.836/E .E 2/B P/2020. Program Kampus Mengajar Perintis akan dimulai pada 14 September sampai dengan 11 Desember 2020 mendatang.
Program tersebut bertujuan untuk memberikan solusi bagi sekolah yang terdampak pandemi dengan memberdayakan para mahasiswa yang berdomisili di wilayah sekitar sekolah untuk membantu para Guru dan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran baik secara daring maupun tatap muka.
Melalui Surat Edaran tersebut, pihak Kemendikbud minta kepada Perguruan Tinggi yang memenuhi syarat yakni yang mempunyai Program Studi Sarjana dari bidang Ilmu Psikologi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan (MIPA), Sastra, dan Teknik, terakreditasi paling rendah B untuk turut berpartisipasi aktif dengan mengirimkan dosen pembimbing bersama perwakilan mahasiswa yang memenuhi syarat untuk mengikuti program tersebut sesuai kuota dan seleksi yang dilakukan perguruan tinggi masing-masing.
Kepercayaan Pemerintah
Rektor UMTS Tapanuli Selatan Muksama Pasaribu MA kepada SM menyampaikan rasa syukur dan senang atas kepercayaan yang diberikan Kemendikbud. Apalagi untuk pelaksanaan program ‘Kampus Mengajar Printis’ ini tidak semua perguruan tinggi dapat melaksanakannya.
”Ini tentusaja sebagai wujud apresiasi kementerian terhadap kinerja UMTS selama ini yang secara serius dan sungguh-sungguh dalam menjalankan fungsi tri dharma perguruan tinggi dalam berbagai bentuk di berbagai lokasi baik lokal,regional dan nasional,” kata Muksana Pasaribu, rektor perempuan di Amal Usaha Milik Muhammadiyah di Sumatera Utara itu.
Selain itu, kata Muksana, keikutsertaan UMTS dalam program ini juga akan memperkuat kompetensi mahasiswa dalam meng internalisasikan program Kampus Merdeka dan Merdeka belajar yg sdh dituangkan dalam kurikulum terbaru UMTS.
Dari lampiran SE Kemendikbud No.836/E.E2/BP/2020 perguruan tinggi yang ditawarkan untuk mengikuti program Kampus Mengajar Perintis, terdiri dari LPTK Perguruan Tinggi Negeri sebanyak 12 PT, LPTK Perguruan Tinggi Swasta sebanyak 68 PTS dan LPTK FKIP ada 32 PT. Diantara 112 PT itu, maka di Sumatera Utara, UMTS, UMSU, Univ. Al-Washliyah, Univ. Nomensen dan Unimed mendapat kepercayaan oleh Kemendikbud menjadi peserta Porgam Kampus Perintah – Kampus Merdeka. (Syaifulh/Riz)