KENDAL, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah merencanakan mendirikan pesantran khusus bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua PWM Jawa tengah, Tafsir, ketika berkunjung di Sekolah Luar Biasa (SLB) Surya Gemilang Limbangan, Kendal, beberapa waktu lalu.
Tafsir mengatakan, SLB dengan peserta didik ABK sudah cukup banyak, namun SLB berbasis pondok pesantren dinilai belum ada.
“Saya kira pesantren difabel masih belum ada, maka Muhammadiyah merintisnya sehingga SLB ini bisa sebagai pionir” kata Tafsir.
Dalam proses perijinan pendirian Muhammadiyah Difabel Boarding School, beliau mengarahkan kepada dua lembaga, yaitu Dinas Pendidikan dan Kemenag.
“Kepada pihak penyelenggaran supaya pengajiuan ijin ditujukan kepada Dikdas sebagai sekolah, dan Kemenag ijin pesantren” ujarnya.
Beliau juga mengungkapkan, umat Islam dinilai minim cenderung untuk mengurusi pesantren difabel.
“Kata orang, Kristen paradigmanya cinta kasih, sedangkan Islam pedang” ujarnya lagi.
Cinta kasih, pelayanan, lanjutnya, identik dengan agama Katolik, sedangkan Islam dinilai bersifat menyerang.
“Maka dalam hal pelayanan umat secara fair kita kalah dengan Katolik yang memiliki lembaga khusus di dalamnya ada pastur, suster yang tidak perlu mikir suami atau istri. Mereka 24 jam memikirkan, melayani umat. Keuntungan mereka di situ” katanya.
Sedangkan Wakil Ketua PDM Kendal, Yusuf Darmawan meminta seluruh AUM berkembang dan tidak ada salah satu yang dimatikan, karena di Limbangan ada satu komplek terdiri tiga AUM, yaitu SMP Muhammadiyah 8, Klinik Pratama Syifa’ Annisa’ dan SLB Surya Gemilang.
“Ibarat sebuah lagu yang berjudul Satu Pondok Tiga Cinta “ seloroh Darmawan.
Dalam kunjungan tersebut, Tafsir ditemui oleh Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Jateng, Karnadi Hasan, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kendal, Sodik Purwanto, Ketua Pembina SLB, Widadi, Kepala SLB Surya Gemilang, Kuncoro, Pengawas SLB, Suyanto, dan jajaran PCM Limbangan. (gofur)