UMS Dukung Program Vaksinasi dan Siap Edukasi Masyarakat

vaksinasi

Wakil Rektor I UMS Prof. Dr. Muhammad Da’i, M.Si., Apt

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Saat ini masyarakat Indonesia sedikit merasa lega setelah ditemukannya vaksin Covid-19 yang diumumkan oleh pemerintah. Tenaga kesehatan menjadi pihak yang mendapatkan prioritas untuk mendapatkan vaksin dan kemudian disusul oleh kelompok-kelompok lain yang rentan terjadinya penularan Covid-19.

Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang juga pakar di bidang farmasi, Prof. Dr. Muhammad Da’i, M.Si., Apt mengatakan, pencegahan penyebaran Covid-19 melalui vaksinasi merupakan salah satu strategi yang paling efektif untuk mencegah terjadinya infeksi.

Menurutnya, vaksin ini memiliki arti penting tidak hanya pada orang yang divaksin saja melainkan juga orang lain. Karena seseorang yang sudah melakukan vaksinasi berarti juga mencegah terjadinya penyebaran pada orang lain yang belum berkesempatan ikut vaksin.

Muhammad Da’i mengakui telah berseliweran informasi tentang vaksin terkait aspek keamanannya dan kehalalannya, di mana  sebagian besar  informasi tersebut tidak didukung dengan data dan informasi yang valid. UMS siap jika diajak untuk melakukan edukasi dan sosialisasi program vaksinasi ini.

“Maka dari itu sudah menjadi tugas kita untuk memberikan edukasi vaksin ini dengan pendekatan yang objektif  yang bisa mempertahankan keyakinan orang-orang sekaligus mendorong untuk mendukung dan mengikuti program vaksinasi ini,” ujarnya saat memberikan sambutan pada webinar Gugus Covid-19 UMS, Sabtu (13/2/21).

Muhammad Da’i mengatakan, UMS mendukung program vaksinasi ini, bahkan UMS siap jika nantinya mendapat giliran untuk dilakukan vaksinasi setelah Nakes (tenaga kesehatan).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, dr. Yunia Wahdiyati, M.Si yang berkesempatan menjadi pembicara, berharap proses vaksinasi di Indonesia khususnya di daerah bisa berjalan dengan lancar dan  penyediaan vaksin bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia. “Kalau melihat jumlah penduduk kita berarti sekitar 260 jutaan. Semoga bisa terpenuhi,” katanya. (Bangkit N)

Exit mobile version