SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan orientasi menyambut 61 mahasiswa peserta VISEP (Virtual Inbound Student Exchange Program) dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dan UMS, pada Senin 22 Februari 2021.
Acara orientasi tersebut dilakukan secara daring melalui platform Zoom dan dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si. Dalam acara tersebut Rektor UMS mengucapkan selamat datang dan berterima kasih kepada mahasiswa asing yang telah memilih UMS untuk tempat belajar.
Rektor juga mengemukakan harapannya agar mahasiswa bisa mendapatkan pengetahuan yang baru dan bisa mempromosikan VISEP di universitas asal masing-masing. Tak lupa, Rektor juga mendoakan program tersebut bisa berjalan dengan lancar.
Dalam kesempatan itu, tiga mahasiswa asing perwakilan dari UTHM dan UMS diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan singkat. Mereka kebanyakan tertarik untuk mengikuti VISEP karena ingin memperoleh pengalaman baru dan juga belajar tentang budaya Indonesia. Selain Rektor, Kepala BKUI dan Kepala serta Sekretaris Program Studi juga mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa peserta VISEP.
Menurut Hepy Adityarini, Ph.D, Kepala Bidang Program Internasional, BKUI-UMS, VISEP merupakan program mobility untuk mahasiswa dari universitas mitra luar negeri UMS. “Program ini diprakarsai oleh Kepala Bidang Program Internasional BKUI UMS dan baru dirilis pada awal semester genap 2020/2021,” ungkapnya.
Ditambahkan Hepy, dalam program tersebut mahasiswa peserta VISEP dapat menempuh maksimal 3 mata kuliah di UMS dan nilai yang didapat dari UMS akan ditransfer di kurikulum universitas asal dalam bentuk credit transfer. “Pembelajaran dalam program mobility ini diselenggarakan secara daring,” tambah Hepy.
Hepy menambahkan, sebenarnya UMS telah menerima mahasiswa asing untuk program credit transfer sejak 2017 namun hanya terbatas pada Program Studi Tehnik Mesin dan Tehnik Sipil kelas internasional dengan peserta dari UTHM.
“Pada VISEP semester genap 2020/2021 ini sebenarnya ada 11 program studi yang berpartisipasi untuk menawarkan mata kuliah diantaranya Manajemen, Komunikasi, Informatika, Tehnik Mesin, Tehnik Sipil, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Olah Raga, PGSD, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Geografi dan Arsitektur,” katanya.
Namun demikian hanya ada 7 program studi yang memiliki pendaftar. “Program Studi yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris seperti Manajemen, Komunikasi, Informatika, Tehnik Mesin, Tehnik Sipil dan Pendidikan Bahasa Inggris sedangkan Program Studi yang menyelenggarakan dalam bahasa Indonesia adalah Pendidikan Olah Raga,” katanya.
Dijelaskan Hepy, peserta yang paling banyak mendaftar di Program Studi Tehnik Mesin dan Tehnik Sipil. Mahasiswa yang mengikuti program ini tidak dikenakan biaya di UMS karena mereka berasal dari universitas mitra yang sudah memiliki MoU dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Semenjak adanya pandemi Covid-19, lanjut Hepy, penyelenggaran mobility secara virtual saat ini menjadi tren global. Melihat peluang tersebut maka UMS berinisiatif untuk menyelenggarakan program VISEP.
“Diharapkan VISEP ini dapat memberikan manfaat baik bagi mahasiswa peserta VISEP, mahasiswa dan Program Studi yang ada di UMS. Bagi mahasiswa peserta VISEP program ini dapat memberikan pengalaman baru sekaligus membuka jejaring dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berinteraksi dengan mahasiswa dan Dosen Indonesia tanpa harus mengeluarkan biaya,” katanya.
Sedangkan untuk mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta program ini membuka kesempatan bagi mereka berinteraksi dan bertukar budaya dengan mahasiswa asing. Adapun manfaat yang bisa diperoleh program studi adalah kesempatan untuk memperoleh mahasiswa asing sehingga nantinya diharapkan dapat menambah poin pada saat akreditasi.
“Selain itu program ini juga memberikan pengalaman bagi Program Studi dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa asing. Dalam rangka memberikan pelayanan yang prima setiap program studi juga akan merekrut mahasiswa lokal di masing-masing Prodi untuk menjadi buddy atau duta yang bisa menjadi kepanjangan tangan dari Prodi,” katanya.
Penyelenggaraan VISEP ini membutuhkan kerja tim yang solid antara BKUI dan Program Studi yang terlibat. Program Studi memiliki peran dalam memberikan informasi terkait Deskripsi Mata Kuliah yang akan ditawarkan ke Universitas Mitra Luar Negri dan mengelola PBM sedangkan BKUI berperan mengolah data dari Program Studi untuk kemudian dijadikan sebagai bahan promosi ke universitas mitra luar negri. “Diharapkan program ini bisa berlanjut setiap semester dan bisa melibatkan lebih banyak Program Studi dan mahasiswa asing yang mendaftar,” katanya. (Riz)