BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Untuk mengembangkan kaderisasi dan menggerakkan potensi perempuan muda di Kecamatan Licin, Banyuwangi, Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Banyuwangi, Jawa Timur, melaksanakan pelantikan formatur pengurus cabang sekaligus berdirinya Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA) yang ada di Kecamatan Licin, di Masjid Al-Furqon, Desa Banjarsari (Pusat Dakwah Muhammadiyah Cabang Licin), Jum’at (02/04)
Hadir dalam pelantikan ini Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi Drs. H Sunarto, M.Pd, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Licin, Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Licin, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Banyuwangi, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Licin serta Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah se-Banyuwangi.
Sebelum pelantikan didahului dengan pemberian santunan berupa sembako kepada 11 pada kaum du’afa yang ada disekitar Kecamatan Licin. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan SK oleh Inung Rahmawati, Sekretaris Umum PDNA Banyuwangi dan diteruskan dengan pembacaan sumpah janji oleh Ketua Umum PDNA Banyuwangi, Diah Eko Herliani yang diikuti oleh formatur pengurus cabang yang dilantik.
Dalam pelantikan yang mengambil tema “Peran Strategi Intelektual Perempuan Muda Menuju Dakwah Kontemporer yang Berkemajuan” ini dikukuhkan Dewi Lufitasari sebagai Ketua PCNA Licin, sekretaris diamanahkan kepada Lely Mariska, selaku Bendahara dipercaya pada Rizki Nur Habibah, serta 6 Departemen yang masing-masing membawahi bidang Dakwah, Kader, Sosial-Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan serta Komunikasi-Informasi.
“Dengan dilantik dan disahkannya SK PCNA Licin, ini merupakan Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah ke-17 yang resmi menjadi struktur pengurus dibawah PDNA Banyuwangi. Semoga kehadiran PCNA disini semakin bertambah anggotanya, dan bisa menggerakkan potensi perempuan muda untuk bisa membantu dakwah segala bidang termasuk dengan ibu-ibu ‘Aisyiyah yang sudah lebih dulu ada”, terang Ketua PDNA Banyuwangi, Diah Eko Herliani.
Kehadiran PCNA di Kecamatan Licin ini dalam gerak langkah dakwahnya diharapkan tidak lagi secara manual seperti dulu, tapi harus bisa memanfaatkan peran teknologi informasi dalam berjuang menggerakkan Muhammadiyah. Terlebih lagi adanya sinergi dengan ibu-ibu ‘Aisyiyah, maka peran perempuan akan lebih bisa dioptimalkan lagi, serta arah dakwah kaum perempuan bisa menjangkau Banyuwangi disisi sebelah utara.
Sementara itu, menurut Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi, Drs. H Sunarto, M.Pd, ada tiga pilar yang harus dimiliki oleh pimpinan Muhammadiyah saat ini baik ditingkat ranting, cabang maupun diatasnya. Pertama Ilmu, manfaatkan ilmu atau teknologi untuk mendukung gerak dakwah, dan tidak lagi mengandalkan peran manual seperti dulu, karena akan tertindas oleh jaman.
“Yang kedua adalah Ahklak, seorang pimpinan hendaknya menjaga ahklaknya agar tetap terpelihara, ahklak kepada Allah dan tidak sekalipun menyekutukan, ahklak kepada Rasul dengan tetap menjaga shalawatnya, serta akhlak kepada sesama manusia. Dan ketiga adalah Amal, pimpinan dimanapun posisinya tetap mengedepankan dan menyampaikan pada warganya akan amal sebagai motor penggerak dalam menjalankan dakwah persyarikatan”, ujarnya.
Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Banyuwangi berharap dengan dilantiknya pengurus baru ini merupakan bukti bahwa perempuan muda mampu untuk membantu dalam segala bidang bagi kemajuan masyarakat khususnya Kecamatan Licin dan Banyuwangi umumnya. Tidak hanya itu, bersama kaum ibu, Nasyiatul ‘Aisyiyah dapat ikut andil bersama pemerintah setempat dalam mendukung program-program peningkatan kesejahteraan. (Rizkie Andri)