KL, Suara Muhammadiyah – Program rekalibrasi pekerja asing ilegal adalah agenda pemerintah negara Malaysia yang bertujuan mempekerjakan atau memulangkan mereka yang tinggal di Malaysia tanpa dokumentasi yang lengkap menurut peraturan perundang-undangan Malaysia.
PCIM Malaysia bersama Aliansi Ormas Indonesia di Malaysia (AOMI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur turut aktif membantu ribuan WNI yang ingin pulang melalui program rekalibrasi ini.
Meskipun ini adalah program resmi negara Malaysia yang didukung oleh pemerintah Republik Indonesia, sejatinya program ini tidak dapat terlaksana tanpa mobilisasi, sosialiasi dan pendampingan yang dilakukan oleh warga masyarakat Indonesia sendiri. Disitulah peran AOMI dan organisasi komponennya termasuk PCIM Malaysia.
Majelis Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Umat (MPSKU) PCIM Malaysia melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi warga Persyarikatan yang perlu dipulangkan. Prioritas diberikan kepada warga rentan seperti orang tua, orang sakit, ibu-ibu dan anak di bawah umur.
Menurut Ketua MPSKU Drs Khoiruddin, tercatat sejak Februari sampai April ini, PCIM Malaysia memulangkan sekitar 70 orang WNI melalui program rekalibrasi. Tujuan pulang termasuk Medan, Surabaya dan Jakarta.
Menurut Khoiruddin yang pernah aktif di IMM Ciputat itu, meski pendanaan rekalibrasi ini dilakukan secara mandiri oleh pekerja migran berkenaan, namun tim MPSKU melakukan pendampingan dalam segala urusan.
Mereka membantu mulai dari pendaftaran rekalibrasi, pembuatan SPLP (pengganti paspor), pemesanan tiket pesawat, urusan pelunasan denda di kantor Imigrasi Malaysia sampai ke proses pemulangan di bandara.
“Tak jarang di beberapa kesempatan,” papar Khoiruddin, “tim MPSKU pun membantu memberikan sedikit uang saku untuk PMI yang sakit itu.”
“Dalam berbagai kesempatan, PCIM Malaysia melakukan penggalangan khusus bagi warga Persyarikatan yang mendapatkan musibah seperi sakit atau kehilangan keluarga. Disitulah peran MPSKU untuk memotori penggalangan dan penyaluran dana sewaktu-waktu.”
Dalam menjalankan program ini, Khoiruddin dibantu oleh tim utama MPSKU yang sangat kompak seperti Ustadi, Markan, Rosli Aqil dan juga Hazim Selo.
Mengomentari program ini, ketua PCIM Malaysia Sonny Zulhuda mengatakan bahwa semua program sosial diatas terlaksana dengan lancar karena adanya solidaritas yang tinggi di kalangan warga Persyarikatan di Malaysia ini.
“Ini tidak terlepas dari semangat altruisme yang ditanamkan dalam Muhammadiyah. Semangat berbagi yang dilandasi konsep “teologi Al-ma’un” yang ditanamkan oleh Kiyai Ahmad Dahlan sejak mendirikan Muhammadiyah.” Demikian ungkap Sonny. (Laporan tim media PCIM Malaysia