MEDAN, Suara Muhammadiyah – Masjid Ramah Difabel. Tentu saja tema ini menjadi menarik untuk didiskusikan. Perlu dicatat tak banyak masjid milik Muhammadiyah yang sudah ‘ramah’ terhadap difabel yakni jamaah yang memiliki kekurangan sehingga sulit bagi mereka untuk dapat beribadah. Sebutlah jalur masuk ke masjid, tempat wuduk, tempat salat hingga ketersedian kursi.
Menyikapi kondisi ril dibanyak masjid Muhammadiyah, tiga dosen UMSU yang berasal dari tiga fakultas yang berbeda bersinergi untuk mengangkat tema ini melalui Program Kemitraan Pengembangan Muhammadiyah (PKPM).
Dr. Mohd Yusri M.Si , Ketua tim dosen di FISIP, kemudian Robbie Fanreze MPd.I dari Fakultas PAI, dan Zulkifli Siregar MT dari Fakultas Teknik berkolaborasi melalui program PKPM degan tema Pembinaan Masjid Muhammadiyah Ramah Difabelitas di Medan Johor” . Program yang berlangsung Sabtu (19/6) kemarin dihadiri PRM Medan Johor Amiruddin Harahap dan unsur pengurus lainnya.
Dr. Mohd Yusri MSi kepada jurnalis InfoMu mengatakan, Masjid tidak hanya memiliki fungsi ibadah tapi juga memiliki fungsi ekonomi dan sosial. Untuk itu, melalui PKPM ini diharapkan dapat memotivasi PRM dan BKM Masjid Muhammadiyah untuk memeberi perhatian pada penyediaan fasilitas difabel.
Kata Yusri untuk membantu PRM dan BKM Masjid, tim PKPM UMSU menyediakan desain teknsi untuk fasilitas tangga dan fasilitas wuduk bagi difabel. Dengan desain itu diharapkan dapat membantu pengurus masjid, jelas Yusri.
Sementara itu, Ketua PRM Medan Johor Aminuddin Harahap menyampaikan apresiasi kepada tim PKPM UMSU yang telah memberi perhatian kepada masjid Taqwa Medan Johor. Pada program kemitraan itu, tim PKPM UMSU menyerahkan bantuan berupa kursi untuk difabel dalam melaksanakan salat dan buku guna pemperkuat literasi masjid. (Syaifulh/Riz)