PADANG PANJANG, Suara Muhammadiyah – Gedung asrama putri Pondok Pesantren Muhammadiyah (PontrenMu) Kauman Padang Panjang di Koto Katiak yang selama ini berstatus sewa, kini telah sah menjadi milik pesantren tersebut. Hal itu menyusul ditandatanganinya akta pembelian gedung tersebut, Senin (9/8/2021), antara Derliana selaku Mudir Pondok Pesantren dengan perwakilan pemilik gedung.
Penandatanganan akta pembelian gedung itu disaksikan Walikota H. Fadly Amran, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar Solsafat, Ketua PDM Pabasko H. Amiruddin, ketua panitia pembelian gedung H. Ali Usman Syuib, dan pejabat lainnya.
Turut hadir secara virtual Pimpinan Pusat Muhammadiyah Buya Anwar Abbas, Gubernur H. Mahyeldi, pemilik PT. Paragon Technology and Innovation (Wardah Cosmetic) Hj. Nurhayati Subakat, pengurus LazisMU PP Muhammadiyah, serta sejumlah alumni PontrenMU Kauman.
Pada saat bersamaan, diserahkan bantuan dari PT. Paragon melalui LazisMU PP Muhammadiyah untuk biaya pembelian gedung asrama itu sebesar Rp1 milyar. Sejumlah bantuan untuk pembangunan gedung asrama putra juga diserahkan secara simbolis, antara lain dari Ali Usman Syuib sebesar Rp100 juta plus semen 100 zak, serta bantuan dari dua alumni PontrenMu, masing-masing Zahrul Rabain sebanyak 1500 zak semen, Ikhlas Bahar 1.000 zak semen dan bantuan dari LazizMu KL Masjid Taqwa Muhammadiyah Padang sebesar Rp10 juta.
“Alhamdulillah, akhirnya gedung asrama putri ini bisa menjadi milik kita. Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu, utamanya ibuk Nurhayati Subakat yang telah memberikan donasi Rp1 miliar, bapak Ali Usman yang bersedia menjadi ketua panitia dan Koperasi Syariah Hidup Berkah Bermakna yang telah bersedia meminjamkan dana untuk pembelian gedung ini,” kata Derliana dengan mata berkaca-kaca.
Gedung yang dulunya menjadi kampus Akbid Imam Bonjol itu disewa untuk asrama putri oleh Pondok pesantren sejak dua tahun lalu. Di penghujung tahun 2020 lalu, tepatnya pada 5 November, pemilik gedung menyatakan akan menjual gedungnya. Dengan berbagai pertimbangan, Pondok pesantren memutuskan untuk membeli dengan harga Rp5 miliar.
Saat itu, kata Derliana, pihaknya tidak tahu kemana uang Rp5 miliar itu akan dicari. Namun berkat dukungan PWM Sumbar dan PDM Pabasko, tugas berat itu akhirnya membuahkan hasil. Ali Usman Syuib, tokoh Muhammadiyah yang juga pemilik Toko Besi Hidayah yang diamanahi menjadi ketua panitia pembelian, menemukan satu solusi terbaik.
Selain berhasil mendapatkan donasi dari Nurhayati Subakat sebesar Rp1 miliar, Ali Usman mendapatkan pinjaman dana dari Koperasi Syariah Hidup Berkah Bermakna sebesar Rp4 miliar. Margin bagi hasilnya jauh lebih rendah dari bank, hanya 6 % pertahun.
“Kami sudah coba ajukan pinjaman kepada sejumlah bank, namun margin bagi hasilnya cukup tinggi. Alhamdulillah, Koperasi Syariah Hidup Berkah Bermakna memberikan margin 6 % pertahun. Pinjaman ini akan kami lunasi selama 10 tahun 9 bulan. Semoga Allah mudahkan kita dalam melunasi pinjaman ini,” harap Derliana.
Gubernur Mahyeldi, Walikota Fadly Amran maupun PP Muhammadiyah Buya Anwar Abbas mengapresiasi langkah yang dijalankan PontrenMu Kamuman Padang Panjang dalam membeli gedung untuk asrama putri itu. Walikota sendiri berjanji akan memberikan bantuan melalui APBD 2022 sebesar Rp300 juta.
Kepedulian Nurhayati Subakat kepada Kauman Padang Panjang bukanlah kali ini saja. Sebelumnya, sudah banyak dan tak terhitung jumlahnya bantuan yang ia berikan. Masjid Taqwa Muhammadiyah Padang Panjang yang kini berdiri megah, lengkap dengan pertokoan dan hotel, tidak terlepas dari bantuan wanita asal Pitalah Tanah Datar itu.
“Saya bukan alumni Kauman, namun saya anak dari tokoh Muhammadiyah. Waktu saya kecil, saya sering mandi dari mata air yang ada di Kauman ini. Saya cinta Kauman Padang Panjang. Inilah alasan kepada saya begitu peduli dengan Kauman,” kata Nurhayati.
Buya Anwar Abbas berharap semangat berbagi yang ditunjukan Nurhayati Subakat itu dapat ditiru oleh pengusaha lainnya. “Saya salut dengan kepedulian beliau maupun pak Ali Usman Syuib. Saya juga salut dengan kegigihan Derliana. Semoga Pondok Pesantren Kauman Padang Panjang ke depannya semakin maju,” harap ulama asli Minangkabau itu