CIREBON, Suara Muhammadiyah – Masih dalam acara rangkaian Milad Fakultas Agama Islam pasalnya Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cierbon ke-4, mengadakan kuliah umum dengan tema “Signifikansi Tasawuf dalam Spiritualisme Global” yang dilaksanakan pada Sabtu, (6/11) bertempat di Auditorium Masjid Raya UMC kampus 2. Dalam kuliah umum tersebut sebagai narasumber adalah Prof. Dr. H. Muhtar Solihin, M.Ag selaku guru besar tasawuf UIN Bandung.
Dekan Fakultas Agama Islam Aip Syarifudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa Fakultas Agama Islam adalah fakultas termuda di Universitas Muhammadiyah Cirebon, dengan umur yang baru 4 tahun ini. “Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon optimis menjadi fakultas rujukan untuk berkuliah di Universitas Muhammadiyah Cirebon se-wilayah Cirebon, Jawa Barat maupun se-Jawa pada umumnya. Dan untuk kuliah umum yang dinarasumberi oleh Prof. Muhtar, saya harap kepada para mahasiswa untuk mengikuti kuliah umum ini dengan fokus.” Papar Aip.
Sementara itu Rektor UMC, Arif Nurudin memaparkan “Fakultas Agama Islam ini menginjak usia ke-4 tahun, saya masih ingat sekali waktu membangun dan menawarkan untuk berkuliah di Fakultas Agama Islam ini, sampai-sampai saya nongkrong di dekat stadion Bima saat car free day untuk menawarkan kepada masyarakat berkuliah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon, dan alhamdulillah dari perjuangan itu sampai saat ini Fakultas Agama Islam memilki 300 lebih mahasiswa, mengingat dengan umur yang baru menginjak 4 tahun ini, saya rasa luar biasa sekali.” Kata Arif.
Prof. Dr. H. Muhtar Solihin, M.Ag selaku narasumber kuliah umum menerangkan bahwa kita pada saat ini berada pada lingkaran permainan dunia, karena kemajuan revolusi industri dari 1.0 sampai 4.0, maka tasawuf berperan pada dunia dengan kemajuan industrinya sebagai pembimbing manusia untuk menemukan Tuhannya. “Menghilangkan perasaan hampa yang dialami manusia pada era industri 4.0 dengan mengembalikan nilai-nilai spiritual yang mulai hilang dari dalam diri manusia, karena basis spiritual tidak bisa digantikan oleh teknologi”. Paparnya.
UMC yang memiliki 2 program studi yakni prodi Tasawuf psikoterapi dan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir menjadi daya tawar tersendiri di perguruan tinggi di wilayah Jawa Barat. Di akhir kuliah umum Prof. Muhtar berpesan agar UMC bisa menjadi kampus rujukan dalam kajian tasawuf di khususnya di Jawa Barat, lebih khusus lagi di perguruan tinggi Muhammadiyah. “Semoga ini bukan menjadi yang terakhir bagi saya untuk mengisi seminar atau kuliah umum seperti ini di Universitas Muhammadiyah Cirebon umumnya dan Fakultas Agama Islam khususnya.” Tutupnya.
Turut hadir dalam kuliah umum, Rektor UMC beserta jajarannya, Dekan FAI, Kaprodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Kaprodi Tassawuf Psikoterapi, seluruh dosen dan mahasiswa FAI UMC. (riza)