• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Juni 17, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Mencari Perbandingan; Pendidikan Ala Finlandia

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
2 Februari, 2022
in Opini
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share

Mencari Perbandingan: Pendidikan Ala Finlandia

Oleh: Masud HMN

Baca Juga

Broadcasting SMK Muhiyo Berprestasi di Broadcaster Award UMY

LazisMu Kotim Salurkan Program “Back to School”

Bukannya memilih mau yang mana. Yang saja mana boleh Menghubungkan pendiddikan dan harapan masa depan bukan saja relevant tetapi amat penting. Pendidikan yang berhasil adalah cita cita satu bangsa. Yaitu komptensi hasil keluaran pemdidikan mereka yang sesuai dengan harapan.

Itulah sebabnya dalam upaya memenuhi harapan itu, banyak negara belajar atau mencontoh praktik pendidikan yang dipandang baik dari negara lain. Finlandia adalah salah satu negara yang berdasarkan penilaian berbagai lembaga internasional, banyak aspek pendidikannya patut dipelajari. Selain itu, dapat diterapkan dan relevan dengan kondisi negara kita.

Dulu kala ada ungkapan belajar ke negeri Cina. Sekarang muncul ungkapan belajarlah ke Finlandia, Seperti kita mengetahui Republik Finlandia adalah sebuah negara dengan luas daratan 338.455 km2 dengan jumlah penduduk 5,5 juta jiwa. Pendidikan di negeri ini bagus.

Seperti dipublish dalam buku Miracle of Education: The Principles and Practices of Teaching and Learning in Finnish Schools (Niemi, H., Toom, A. & Kallioniemi, A., 2016) digambarkan menunjukkan keajaiban. Masyarakat internasional kagum terhadap keberhasilan pendidikan di Finlandia yang ditunjukkan oleh kesuksesan peserta didik dalam berbagai pemeringkatan.

Bukan itu saja, Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) juga , melaporkan hasil penilaian Programme for International Student Assessment (PISA) dalam matematika, sains, dan membaca menunjukkan Finlandia selalu pada peringkat teratas. World Economic Forum (2013) melaporkan pendidikan tinggi di negara tersebut juga berada pada posisi teratas.

Memang benar ada beberapa Negara menyusul di ahun-tahun berikutnya tapi secara konsisten Finlandia tetap berada di antara negara-negara dengan peringkat pendidikan terbaik. Pada 2019, UNDP menerbitkan laporan bahwa indeks pendidikan Finlandia menunjukkan rata-rata tahun bersekolah penduduk dewasa dan tahun harapan bersekolah anak-anak berada di urutan keempat.Tapi Fainlandia masih ok di peringkat terhormat. Dengan tradisi kehidupan masyrakatnya.

Tak perlu diperdebatkan . Demikianlah kenyaKok bisa begitu ? taannya. Karena masyarakat di sana menjadikan pendidikan sebagai sesuatu yang melekat dalam kehidupan mereka. Pemeringkatan dan kompetisi tidak lazim dalam sistem sosial mereka. Baru pada satu dekade terakhir ini Finlandia melakukan exporting education untuk memasarkan pendidikannya.Keberhasilan pendidikan Finlandia ditopang oleh penghormatan kepada guru sebagai profesi bergengsi. Pendapatan guru setara dengan dokter sehingga pilihan profesi guru melampaui pilihan profesi-profesi lain.

Kok bisa begitu ? Tak usah heran karena seleksi mengikuti pendidikannya sangat ketat. Titik awal keberhasilan pendidikan di Finlandia ialah reformasi pendidikan yang visioner, kurikulum nasional pendidikan dasar yang hanya berupa kerangka kerja yang secara fleksibel dikembangkan guru sebagai kurikulum berbasis sekolah, juga pembelajaran yang menjadikan peserta didik dan sekolah sebagai komunitas belajar. Pendidikan di sana juga sangat memperhatikan proses, materi, dan riset pembelajaran.

Cukup jelas, Bukankah ada tersedia factor pendudkung pendidikan.? Sebutlah misalnya pemanfaatan teknologi digital, terutama internet, sangat masif dan intensif. Sistem pendidikan Struktur sistem pendidikan di Finlandia tidak jauh berbeda dengan di negara-negara lain. Di sana terdapat program pendidikan permulaan bagi bayi dan balita (semacam daycare), disusul pendidikan prasekolah sampai usia 6 tahun.

Kemudian 9 tahun berikutnya, setiap anak mengikuti pendidikan dasar (SD dan SMP) dalam sistem sekolah komprehensif, dan 3 tahun berikutnya ialah sekolah menengah atas. Saat ini, pendidikan tinggi dan pendidikan orang dewasa termasuk kategori wajib. Dalam proses pendidikan tidak ada pemaksaan belajar, seperti memaksa anak belajar membaca-menulis-berhitung pada usia dini, atau menghukum anak bila tidak belajar.Untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun tidak ada seleksi masuk yang dikaitkan dengan kemampuan akademik (tracking), atau pengelompokan peserta didik berdasarkan prestasi (streaming).

Dahulu kala tiap kelas dikelola berdasarkan prinsip inklusi dengan memfasilitasi anak-anak yang berkebutuhan khusus. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, peserta didik dapat memilih jalur akademis atau lukio (semacam SMA) atau jalur kejuruan atau ammattioppilaitos (semacam SMK) selama 3 tahun. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, mereka dapat memasuki pendidikan tinggi yang berbentuk universitas atau politeknik atau ammattikorkeakoulu (perguruan tinggi sains terapan). Pembiayaan pendidikan. Pada dasarnya sekolah didirikan dan dibiayai oleh negara atau pemerintah setempat, tetapi ada juga lembaga pendidikan swasta. Sekolah swasta yang mendapat izin dari pemerintah dibiayai oleh pemerintah dengan besaran biaya yang setara dengan sekolah-sekolah negeri. Dengan begitu, sekolah baik negeri maupun swasta tidak dibolehkan mengenakan pungutan apa pun. Untuk memasuki sekolah juga tidak ada proses seleksi.

Dalam hal penerimaan peserta didik baru pada semua sekolah pun, baik negeri maupun swasta, adalah sama.Jumlah peserta didik per kelas tidak lebih dari 20 orang, dan mereka harus belajar bahasa asing selain bahasa Finlandia atau Swedia.Bagi peserta didik pendidikan dasar 9 tahun, sekitar 4-11 jam per minggu didedikasikan untuk kelas seni, musik, memasak, pertukangan kayu, perbengkelan, dan tekstil.

Kemudian suasana kelas dan sekolah adalah rileks dan informal. Gedung sekolah dan ruang-ruang di dalamnya bersih sehingga peserta didik bisa hanya mengenakan kaus kaki tanpa sepatu. Kegiatan di luar ruangan sangat ditekankan, meskipun cuaca ekstrem seperti dingin atau hujan.Kegiatan ekstrakurikuler, seperti seni musik dan lainnya yang bersifat hobi, difasilitasi sekolah. Membaca adalah kegiatan yang dirangsang dan umum dilakukan sejak masa kanak-kanak (bukan paksaan).

Menjadi jelas bahwa Finlandia adalah negara dengan penerbitan buku anak-anak terbesar di dunia. Demikian pula program-program televisi berbahasa asing tidak boleh di-dubbing, tapi dilengkapi dengan teks.Ujian nasional untuk mengukur kecakapan perorangan setiap peserta didik tidak ada. Penilaian pendidikan hanya bertujuan untuk kepentingan pengembangan proses belajar dan ini merupakan kewenangan sekolah yang dimandatkan kepada tiap-tiap guru. Skala penilaian menggunakan rentangan 4-10. Pada tahun-tahun pertama pendidikan dasar, banyak sekolah tidak menerapkan penilaian formal. Sekolah memberikan laporan kepada orangtua (rapor) sebanyak 2 kali setahun, yakni musim gugur dan musim semi.

Dalam menangani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, sekolah menerapkan penanganan bertahap. Peserta didik diberi kesempatan mengulang berkali-kali. Jika belum berhasil mencapai target ketuntasan, sekolah memfasilitasinya dengan pendampingan khusus. Sangat jarang guru atau manajemen sekolah memanggil dan mewawancarai peserta didik dan/atau orangtua karena persoalan pencapaian akademik yang buruk.Selain itu, setiap sekolah memiliki klinik kesehatan, setiap peserta didik disediakan makan siang gratis dan bergizi, serta disediakan pula buku-buku dan bahan pembelajaran. Sekolah juga melaksanakan karyawisata secara periodik dan gratis

Sepeti ayat al Isyraa ayat ayat 7 menyatakan;

Faizaa faraghyaganzaff waila farghab (apabila satu persoalan sudah selesai maka berharaplah pada TuhanMu. Bekerja yang lain)

Ayat ini mengenegaskan agar jangan berhenti bekerja. Terus mencari yang terbaik. Semoga!

Mas’ud HMN, Dosen Pascasarjana UHAMKA Jakarta

Tags: pendidikan
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Broadcasting SMK Muhiyo Berprestasi di Broadcaster Award UMY
Berita

Broadcasting SMK Muhiyo Berprestasi di Broadcaster Award UMY

3 Juli, 2024
LazisMu Kotim Salurkan Program “Back to School”
Berita

LazisMu Kotim Salurkan Program “Back to School”

1 Juli, 2024
Pendidikan
Berita

Pentingnya Kurikulum bagi Pendidikan

11 Desember, 2024
Next Post
ketahanan keluarga

Tangani Kekerasan Seksual Menuju Ketahanan Keluarga

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In