KENDAL, Suara Muhammadiyah – Kolaborasi dua pembantu PDM Kendal, yakni Lazismu dan Majelis Tabligh (MT) dan PD Aisyiyah Kendal melakukan plesir ke PDM Banyumas. Kunjungan mereka selama dua hari Sabtu – Ahad, (4 – 5/6) yang terdiri 11 orang dalam rangka untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang program Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis masjid Muhammadiyah.
Rombongan dari Kendal yang dipimpin oleh Ketua Lazismu Kendal, Sutiyono disambut hangat oleh Ketua PDM Banyumas, Ibnu Hasan dan jajaran Lazismu setempat.
Ketua PDM Banyumas mengatakan, pelaksanaan program UMKM berbasis masjid bertumpu pada Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah (GJDJ).
“Jamaah masjid harus diberdayakan melalui gerakan yang berorientasi pada kemakmuran masjid dan anggota jamaah masjid” katanya.
Ibnu Hasan mengaku di daerahnya terdapat salah satu PRM yang telah menjalankan program GJDI dengan hasil yang cukup baik dan berkembang.
“PRM Karangtawang, Desa Banteran, Cabang Wangon sebagai salah satu Ranting binaan kami” imbuhnya.
Dia menuturkan, berawal dari salah satu masjid milik desa Banteran yang dikelola oleh warga Muhammadiyah dan Nahdhiyin.
“Jamaah masjid saat itu baik-baik saja. Namun entah karena apa tiba-tiba warga kami diusir dan tidak diperkenankan ikut mengelola dan memakmurkan masjid milik desa itu” ungkapnya
“Bermodal 150 juta hasil pembagian perolehan infaq masjid tersebut, dan al hamdulillah salah satu warga Muhammadiyah mewakafkan sebidang tanah, kami membanguan masjid sendiri yang tidak jauh dari masjid desa Banteran” imbuhnya.
Dalam perjalanannya, masjid dengan nama Al Ikhlas yang dibangun tahun 2017 sampai sekarang telah menunjukkan perkembangannya.
Menurut Ibnu Hasan, kunci kemakmuran masjid dan anggota jamaahnya adalah pemberdayaan yang terus menerus melalui program GJDJ.
“Kami menerapkan empat pilar, yakni jamaah masjid sebagai obyek dakwah yang diberdayakan. takmir masjid yang melibatkan Majelis Tabligh berfungsi sebagai pamong jamaah, Lazismu sebagai sumber pendanaan” ungkapnya.
Ibnu mempersilahkan rombongan bisa berkunjung ke PRM Karangtawang untuk belajar bersama.
Sedangkan Ketua Lazismu Kendal, Sutiyono mengatakan, GJDJ akan diimplementasikan di Kendal dalam bentuk pemberdayaan anggota jamaah masjid Muhammadiyah melalui program UMKM berbasis masjid.
“Dalam studi banding ini sengaja kami mengajak Majelis Tabligh dan PDA Kendal yang dalam pelaksanaannya nanti bisa berbagi tugas” kata Sutiyono.
Dia menjelaskan, program GJDJ adalah wilayah kerja Majelis Tabligh, dan Lazismu berperan sebagai fasilitator yang didukung oleh PDA Kendal.
Sutiyono berharap, program GJDJ yang akan diwujudkan dalam pemberdayaan anggota jamaah masjid melalui UMKM berbasis masjid Muhammadiyah di Kendal bisa berjalan baik. (fur)