Perkemahan Sabtu-Ahad Bentuk Pribadi Mandiri dan Kreatif
SURABAYA, Suara Muhammadiyah – SMP Muhammadiyah 11 Surabaya yang lebih dikenal SMP Muven menggelar Perkemahan Sabtu-Ahad Qobilah Ki Hajar Dewantara dengan tema Membentuk Kepribadian Mandiri dan Kreatif untuk siswa kelas VII, Sabtu-Ahad (25-26/6/2022).
Kepala SMP Muhammadiyah 11 Surabaya, Arief Himawan, M.Pd menjelaskan, untuk mengisi liburan pasca penerimaan raport, pihak sekolah menggelar Perkemahan Sabtu-Ahad dengan tujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang disiplin, bertanggung jawab, beriman, bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, serta memberikan bekal latihan kepemimpinan bagi pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
“Hizbul Wathan (HW) merupakan salah satu Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah yang melatih kemandirian dan ketrampilan dalam berbagai bidang tali temali, masak, mendirikan tenda serta memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan”, terang Arief.
Lanjut Arief Himawan memaparkan, kegiatan dimulai dengan registrasi dan menata barang pada hari Sabtu (25/6/2022) pukul 13.00 WIB, dilanjutkan pembukaan, sholat Ashar, materi pionering, ke-Hizbul Wathan an, Semapore, serta materi sandi. Sedangkan hari Ahad (26/6/2022) rencana kegiatan berupa senam, penjelajahan, dan games, kemudian pulang ke rumah masing-masing.
“Dengan kegiatan tersebut, mudah-mudahan anak-anak didik kami akan memiliki jiwa yang mandiri, disiplin, bertanggung jawab, serta bertaqwa kepada Allah SWT”, harap Arief Himawan.
Sementara itu, pembina HW SMP Muven, Joko menambahkan, Perkemahan Sabtu-Ahad (Persahad) atau yang bisanya disebut Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) kali ini mengusung pengembaraan.
“Saya ingin mengenalkan hal-hal baru kepada adik-adik kelas VII bawah kegiatan kepanduhan Hizbul Wathan itu sangat mengasyikkan dari segi materi dalam ruangan ataupun di luar lapangan”, papar Joko.
Dalam persahad banyak materi yang didapatkan diantaranya :
1. Balajar membuat peta pita atau bisa dibilang membuat rute perjalan.
2. Dikenalkan materi kepanduan.
3. Membaca isyarat tertentu yang harus dilakukan.
4. Melatih pertolongan pertama gawat darurat.
5. Belajar memasak.
6. Balajar membuat tenda darurat.
7. Out Bound yang melatih motorik siswa.
8. Melatih ekspresi siswa dengan pentas seni.
9. Melatih mebuat pionering.
“Untuk kegiatan ekspedisi malam pengembaraan, adik-adik kelas VII berjalan kaki dari pos satu hingga pos ke-5”, tutup Joko. (Yuda Panuluh).