SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengajak masyarakat Desa Baturan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah untuk mengelola sampah rumah tangga melalui “Program Pilah Sampah Nabung Emas.” Warga dilatih bagaimana cara memilah dan menimbang sampah, serta mengadministrasi ke bank sampah yang dikelola di tempat itu.
Kegiatan ini dalam rangka melaksanakan pengabdian masyarakat melalui Pengabdian Masyarakat Persyarikatan/AUM/ Desa Binaan (P2AD) yang diselenggarakan oleh Univesitas Muhammadiyah Surakarta.
Ketua tim pengabdian, Ratnasari Dyah Utami, M.Si, M.Pd menyampaikan latar belakang dari pengabdian ini, yaitu banyaknya sampah rumah tangga yang tidak dikelola baik sehingga mencemari lingkungan.
“Program ini dilaksanakan secara bertahap, diawali dengan sosialisasi kepada ibu-ibu PKK tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui pengelolaan limbah rumah tangga. Tahap berikutnya dilakukan workshop tentang pengenalan jenis-jenis sampah, cara memilah sampah, dan keuntungan dari investasi emas. Selanjutnya dilaksanakan workshop administrasi bank sampah bersama remaja untuk menjadi petugas bank sampah,” papar Ratnasari, Sabtu, (17/7/2022).
Menurut Ratnasari, “Pilah Sampah Nabung Emas” adalah program yang direncanakan dengan jalan mengedukasi masyarakat Desa Baturan untuk memilah sampah rumah tangga agar dapat ditabung dan disetorkan ke bank sampah dan dapat ditukarkan menjadi emas sehingga dapat menjadi investasi dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Dalam kegiatan ini sekaligus dilakukan penyerahan perlengkapan yang dibutuhkan untuk membentuk bank sampah. Penyetoran sampah oleh nasabah ke bank sampah dilakukan secara berkala setiap minggu pertama setiap awal bulan. Kegiatan ini rencananya akan terus dimonitor oleh tim yang terlibat dengan cara membentuk tim khusus yang terdiri dari beberapa remaja dan ibu-ibu sehingga program ini terus berlanjut,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan program pengabdian ini bermanfaat untuk meminimalisir sampah yang dibuang ke tempat sampah sehingga meringankan tugas pengambil sampah, rumah menjadi bersih, menjaga lingkungan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga dapat mewujudkan desa yang bersih dan sejahtera.
“Selain itu diharapkan para remaja desa menjadi remaja yang tangguh, kreatif, disiplin, dan mempunyai sikap peduli lingkungan,” tegas Ratnasari, dosen UMS itu.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini didukung anggota tim lainnya yakni Dr. Minsih, M.Pd. , Dr. Choirun Nisa, M.Pd., Nur Amalia, M.Teach., Honest Ummi Kaltsum, M.Hum, serta beberapa orang mahasiswa FKIP UMS. (Fika/Riz)