Mahasiswa Muhammadiyah Kembangkan Aplikasi untuk “Meminjamkan Mata” 

Mahasiswa Muhammadiyah Kembangkan Aplikasi untuk "Meminjamkan Mata" 

MEDAN, Suara Muhammadiyah – Untuk membantu para penyandang difabel netra menjalani aktivitas kesehariannya, empat mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FISIP UMSU) membangun gerakan “Meminjamkan Mata” lewat aplikasi digital bernama “Mata Kita”.

Sebagai langkah lanjutan untuk gerakan ini, para mahasiswa tersebut melibatkan Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Tunanetra Indonesia Sumatera Utara (DPD Pertuni Sumut) sebagai mitra dalam melakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi yang dilaksanakan di Aula DPD PERTUNI Sumut, Jalan. Sampul, Sei Putih, Medan Petisah, Kota Medan, Senin (25/7).

Hasil Munas Tarjih ke-31: dari Fikih Difabel dan Fikih Agraria hingga Masalah Terminasi Hidup

Muhammad Rionaldo, Ketua Tim yang didampingi 3 anggota lainnya Aini Tasya Nadria, Zayyan Ramadhanti, dan Indah Adelia mengatakan bahwa aplikasi yang mereka beri nama “MATA KITA” ini merupakan salah satu luaran dari rangkaian program PKM yang akan mereka jalankan. “Melalui aplikasi ini, penyandang difabel netra dapat meminta bantuan untuk melakukan kegiatan aktivitas sehari-hari pada relawan yang sudah terdaftar melalui panggilan video call,” terangnya.

Sebelumnya empat mahasiswa FISIP UMSU ini berhasil memenangkan hibah pendanaan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), pada bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) berjudul “Pengembangan Model Microvolunteer Berbasis Aplikasi Digital Sebagai Mediator Relawan Guna Aktifitas Keseharian Penyandang Tunanetra”.

Rionaldo melanjutkan, ketika penyandang difabel netra sendirian di rumah dan memerlukan bantuan, maka dengan cukup menekan tombol bantuan pada aplikasi yang ada di handphone (HP), penyandang difabel netra akan terhubung kepada relawan “Mata Kita”. Selanjutnya, si relawan akan membantu apa keperluan si penyandang difabel netra melalui video call.

Misalnya, saat difabel netra ingin mengetahui obat apa yang akan diminum, maka si relawan lewat video call tadi akan memberi petunjuk arah obat mana yang memang akan diminum. “Petunjuk arah itu menggunakan kata kanan, kiri, atas, bawah, depan dan belakang. Ini jugalah yang dimaksudkan dengan gerakan “meminjamkan mata” untuk difabel netra itu,” jelas Rionaldo.

Syaiful Bahri Daulay, Ketua DPD PERTUNI SUMUT menyambut baik kegiatan dan gagagasn para mahasiswa FISIP UMSU. “Saya berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa FISIP UMSU yang telah menggagas aplikasi ini. Ide dan aplikasi ini akan sangat bermanfaat bagi kami terutama saat kami sedang sendirian di rumah,” tuturnya.

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP UMSU Dra. Hj. Yurisna Tanjung, M.AP didampingi dosen pembimbing PKM Sahran Saputra yang turut hadir dalam kegiatan itu menyampaikan bahwa ini adalah wujud nyata dari tri dharma perguruan tinggi. “Sebagai akademisi, kami juga memiliki tanggung jawab dalam hal pengabdian masyarakat, dan kegiatan ini merupakan wujud nyata dari hal tersebut,” jelas Yurisna.

Sahran melanjutkan, kegiatan ini merupakan implementasi dari apa yang dipelajari oleh mahasiswa di dalam kelas. “Aplikasi yang digagas oleh mahasiswa ini adalah model pengembangan microvolunteer berbasis digital, yang merupakan salah satu wujud implementasi praktik ruang kerja lulusan prodi Kesejahteraan Sosial yang ada di FISIP UMSU,” pungkasnya. (Ant/Syaifulh)

Exit mobile version