YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Belakangan ini kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak marak terjadi, fenomena kekerasan seksual pada anak terus meningkat dari waktu ke waktu, dan yang lebih tragisnya pelaku merupakan orang-orang terdekat korban, seperti keluarga, teman bermain, guru, maupun yang lainnya.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya kasus kekerasan seksual pada anak adalah kesalahan pola asuh orang tua yang dibuktikan dengan masih dianggap tabunya pendidikan seksual sejak dini yang justru membuat anak itu penasaran dan melakukan penyimpangan. Selain itu minimnya edukasi tindakan preventif terhadap kekerasan seksual di lingkungan pendidikan juga menjadi faktor utama.
Minimnya edukasi pendidikan seks di lingkungan sekolah disebabkan karena tidak adanya media edukasi yang dapat mengakomodir nilai-nilai preventif terhadap tindakan kekerasan seksual. Oleh karena itu, kami dari tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) Universitas Ahmad Dahlan sebagai salah satu tim PKM yang didanai oleh Kemendikbud-Ristek berinisiatif membuat metode dan media edukasi tindakan preventif terhadap kekerasan seksual. Metode pembelajaran yang kami buat disebut dengan Education Safety Child, dalam mengembangkan metode ini kami menggandeng sekolah mitra yaitu SD Negeri Rogoyudan Mlati Sleman Yogyakarta, kegiatan ini berlangsung selama empat bulan dimulai dari bulan juni sampai September.
Education Safety Child maknanya ialah pemberian edukasi mengenai tindakan preventif terhadap kekerasan seksual, sehingga pemahaman siswa mengenai pendidikan seksual meningkat. Education Safety Child merupakan metode pembelajaran kreatif yang dikemas dalam bentuk game edukasi yang berisi Intervensi primer kepada siswa dan Intervensi sekunder kepada guru dan orang tua.
Media-media pembelajaran yang dibuat ialah, pertama Education Safety Child Game Board yaitu papan permainan berbentuk segi empat yang disertai empat buah pion, kartu-kartu berwarna berisi pertanyaan, pernyataan, materi terkait edukasi pencegahan kekerasan seksual pada anak, satu buah dadu, serta kartu tata cara permainan. Permainan ini dapat dimainkan oleh empat orang dalam satu sesi. Permainan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa mengenai pencegahan kekerasan seksual dengan menggali pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap tindakan preventif terhadap kekerasan seksual.
Kedua, Education Safety Child Game Application, yaitu sebuah game yang berbentuk aplikasi. Tujuan dibuatnya aplikasi ini agar seluruh siswa dapat mengaksesnya tanpa harus pergi ke sekolah, sehingga sehingga seluruh siswa dapat mendapatkan manfaat dari permainan ini dimanapun dan kapanpun.
Ketiga Education Safety Child Book For Student, Teacher and Parent yaitu buku pegangan bagi siswa, guru dan orang tua yang berisi materi-materi tindakan preventif terhadap kekerasan seksual yang dimuat dalam game. Keempat Education Safety Child Poster yaitu Poster yang dibuat untuk mengedukasi mengenai pentingnya perlindungan anak dari kekerasan seksual.
Keunggulan dari metode Education Safety Child yaitu menggunakan game edukasi, karena pembelajaran menggunakan game edukasi dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar karena pembelajaran terkesan asik dan tidak membosankan, selain itu materi yang dimuat dalam metode ini disusun berdasarkan kebutuhan mitra dengan melakukan koordinasi bersama mitra ketika melakukan penyusunan materi. (Rahman/Riz)