DEPOK, Suara Muhammadiyah – Panitia Syiar Muktamar Muhammadiyah ke-48 Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Depok menyelenggarakan kegiatan Syiar ke dua dalam bentuk Muktamaride (Gowes Virtual) sambut gembira Muktamar Muhammadiyah ke-48 setelah kegiatan pertama dalam bentuk pengajian Hari Bermuhammadiyah pada 2 Oktober beberapa hari yang lalu. Puncak Syiar insya Allah akan diselenggarakan oleh PDM Depok di tanggal 5 November 2022.
Muktamaride Muhammadiyah Kota Depok diikuti oleh lebih dari tiga puluh peserta dan penggembira dengan jarak tempuh melampaui 50 KM. Panitia membuat rute perjalanan sekaligus napak tilas Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-kota Depok dengan menyinggahi setiap cabang untuk tempat transit sekaligus check point berisitirahat.
Perjalanan Goweser dimulai/start dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bojongsari sebagai Cabang paling ujung mendekati wilayah PDM Kabupaten Bogor. Lalu perjalanan dilanjutkan ke PCM Sawangan, berikutnya PCM Limo, PCM Depok Barat, PCM Pancoranmas, PCM Sukmajaya, PCM Cimanggis, dan berakhir pada titik finish di PCM Beji.
Gowes sambut Muktamar yang diselenggarakan adalah bagian dari agenda Panitia Syiar Muktamar Muhammadiyah ke-48 Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peserta yang menjadi bagian dari kegiatan ini, perjalanan gowesnya terecord melalui aplikasi strava dengan perjalanan minimal 48 KM dan berpeluang untuk memenangkan hadiah umroh menuju Baitullah.
Selain sambut Muktamar Muhammadiyah ke-48, Muktamaride juga bagian dari penghayatan perjuangan KH. AR Fachruddin muda pada masa silam ketika menjadi kepanduan Hizbul Wathan menyusuri perjalanan selama 20 hari dari Palembang menuju Medan untuk menghadiri Kongres Muhammadiyah ke-28. Perjalanan KH. AR Fachruddin sebagaimana kita ketahui telah tervisualisasiskan dalam bentuk film berjudul “Meniti 20 Hari” buah karya Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga PP Muhammadiyah.
Jika KH. AR Fachruddin saat itu mendapatkan banyak tantangan berat karena menyusuri jalan yang tidak mudah, bahkan melalui hutan belantara dan hampir saja diterkam oleh Harimau. Peserta Muktamaride juga mencoba untuk menghayati dengan berbagai macam ujian perjalanan yang hadir saat perjalanan. Meskipun takkan mungkin sepadan, namun hal ini dilakukan sama-sama dalam rangka menyambut Muktamar Muhammadiyah atau disebut kongres Muhammadiyah kala itu.
Ujian goweser Muktamaride tentu dalam bentuk kekinian. Seperti panas yang teramat, polisi tidur, tanjakan terjal, kekuatan fisik, dan konsistensi. Perjuangan hingga sampai titik finish yang dimulai pukul 07.30 hingga 15.30 alhamdulillah bisa terlewati. Selain karena kegigihan, namun juga kepedulian antar goweser. Ketika ada satu yang mengalami permasalahan baik karena kendala sepeda atau fisik, pasti akan selalu ada yang menemani. Baik ditemani goweser dan panitia yang menyiapkan tenaga medis dan mobil kemanusiaan. Kepedulian para goweser dan panitia seolah sedang menjalankan nilai-nilai yang terkandung dalam gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, yaitu dapat dipercaya, yang berarti jujur, setia kawan, dan saling membantu.
Selain kepedulian para goweser, para Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah menunggu sekaligus menanti di tempat singgah begitu luar biasa dalam penyambutan dan pelayanan. Hampir di setiap titik henti disediakan makanan dan minuman yang berlimpah. Bahkan ada yang berseloroh, “ini mah bikin gowesnya jadi berat karena kekenyangan, hehehe”. “Masya Allah”, itulah yang terucap melalui lisan ketika layanan dan sambutan begitu istimewa diberikan oleh Cabang Muhammadiyah dan juga Aisyiyah.
Akhirnya, marilah kita terus bergembira dalam mendakwahkan Islam. Bergembira mendakwahkannya melalui Muhammadiyah. Salah satunya kegembiraan dalam menyambut Muktamar Muhammadiyah ke-48. Gembira dalam dakwah akan membuat ringan dalam langkah dan lapang dalam menerimanya. Semoga Allah SWT selalu meridhoi gerakan kita.
Dani Putra, Panitia Syiar Muktamar Muhammadiyah ke-48 PDM Depok