Kiai A Manaf Zahri Ketua PDM Lamongan, Wafat di Penjara Orde Baru
Oleh: Fathurrahim Syuhadi
Profil Kiai A Manaf Zahri
Kiai A Manaf Zahri merupakan Ketua Pimpinan Muhammadiyah Daerah Lamongan periode 1976-1978. Kiai A Manaf Zahri terpilih sebagai ketua melalui Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah III di Babat pada tahun 1976. Kepemimpinan Kiai A Manaf Zahri tergolong sangat singkat.
Kiai A Manaf Zahri merupakan kiai Muhammadiyah yang sangat disegani di Lamongan pada waktu itu. Baik di kalangan NU, Pemerintahan Kabupaten Lamongan dan Muhammadiyah sendiri.
Kiai A Manaf Zahri lahir di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong. Ia menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Sedayulawas sambil nyantri kepada kiai di desanya. Kemudian melanjutkan ke pesantren di Maskumambang Gresik dan beberapa pondok pesantren di pantura Lamongan.
Kiai A Manaf Zahri banyak berinteraksi dengan ulama ulama perintis Muhammadiyah Lamongan di pantura seperti Kiai Sa’dullah, Kiai Muhammad Amin Musthofa, Kiai Ahmad Adnan Noer, Kiai Anshori, Kiai Abdurrahman Syamsuri, Kiai Ridlwan Syarqowi. Melalui laskar Hizbullah Kiai A Manaf Zahri ikut berjuang melawan Agresi Militer Belanda
Dakwah Kiai A Manaf Zahri sampai di kecamatan Laren, Pangkatrejo, Sekaran dan Pucuk. Kemudian ia menikah dengan gadis putra tokoh Masyumi Kecamatan Sekaran dan dikarunia empat anak yaitu Moh Munir (alm), Ach.Zahid (alm), Chatun dan Harti
Selanjutnya Kiai A Manaf Zahri hijrah ke Lamongan. Kiai A Manaf Zahri juga menjadi pegawai di Balai Pengobatan Islam Lamongan. Pada sore hari dan malamnya sepulang bekerja Kiai A Manaf Zahri melakukan dakwah dan membina pengajian
Kiai A Manaf Zahri menjadi Ketua Pimpinan Muhammadiyah Daerah Lamongan sangat singkat.. Pada tahun 1977 semasa rezim Orde Baru berkuasa, Kiai A Manaf Zahri tersangkut korban fitnah komando jihad. Ia bersama Sekretarisnya Syaihul Arif Mustadjib dimasukkan penjara. Tentu Kiai A Manaf Zahri dan Syaihul Arif Mustadjib diintrograsi dan dimasukkan penjara
Beberapa tokoh dan mubaligh Muhammadiyah di Lamongan ditangkap dan dimasukkan penjara seperti Kiai A Manaf Zahri sampai wafat dipenjara, Kiai Syaihul Arif Mustadjib mendekam ditahanan selama 8 tahun Kiai Oemar Hasan mendekam ditahanan selama 7 tahun,, Kiai Abdurrahman Syamsuri selama 23 hari, Kiai M Najih Bakar selama 30 hari, Kiai Ahmad Munir selama 26 hari, Kiai Khozin Jalik, Kiai Qirom, Kiai Munadji, Kiai Mufid, Kiai M Bisri, Kiai M Kuntari, Kiai Djakfar Rohim, dan Kiai Afnan Anshori, Kiai Abdul Halim,
Pada periode kepemimpinan Kiai A Manaf Zahri Muhammadiyah Lamongan benar-benar mendapat ujian berat karena para pimpinannya banyak yang mendekam di penjara. Bahkan beberapa mubaligh Muhammadiyah terpaksa harus keluar dari daerah Lamongan demi keselamatan jiwanya dari fitnah Komando Jihad.
Akibat tersangkut korban fitnah komando jihad ini Kiai A Manaf Zahri mendekam di penjara sampai wafat. Sampai wafatnya, masyarakat dan para pimpinan persyarikatan Muhammadiyah Lamongan tidak mengetahui secara pasti kesalahan yang dilakukan Kiai A Manaf Zahri
Kisah Inspiratif
Sampai akhir hayatnya, Kiai A Manaf Zahri tidak memiliki rumah. Selama ini ia tinggal kompleks Balai Pengobatan Islam (Bakis) Jalan KH Ahmad Dahlan Lamongan bersama keluarganya. Di tempat ini ia juga melakukan aktifitas dakwahnya untuk mengajar mengaji kepada anak anak, para remaja, pemuda dan jamaah persyarikatan.
Kiai A Manaf Zahri kelahiran Sedayulawas Brondong ini dakwahnya sampai di Lamongan dilaksanakan secara istafet. Mula mula berdakwah di kecamatan Laren, Pangkatrejo sampai Sekaran. Kemudian menikah dengan putri salah satu tokoh di Kecamatan Sekaran di mana ia membina pengajian.
Kiai A Manaf Zahri merupakan kiai Muhammadiyah yang sangat disegani di Lamongan pada waktu itu. Baik kalangan NU, Pemerintahan dan Muhammadiyah sendiri. Hal ini karena keulamaan Kiai A Manaf Zahri dan penyampaian dakwahnya yang sangat menyentuh.
Semua warga Muhammadiyah Lamongan kota mengaji pada Kiai A Manaf Zahri, baik muda maupun tua.
Untuk mengenang perjuangan Kiai A Manaf Zahri, namanya diabadikan di Auditorium Perguruan Muhammadiyah Sedayulawas Brondong yang sangat megah.
Perjalanan Organisasi
Kiai A Manaf Zahri terpilih sebagai ketua melalui Musyda Muhammadiyah III di Babat pada tahun 1976. Sebagai Ketua Panitia Musyda saat itu Kiai Mukhlis Sulaiman Perintis dan Pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat.
Kiai A Manaf Zahri sebagai Ketua Pimpinan Muhammadiyah Daerah Lamongan dibantu Kiai Abdurrahman Syamsuri dan Kiai Oemar Hasan sebagai Wakil Ketua. Sedangkan Sekretaris dan Wakil Sekretaris dipercayakan kepada Syaihul Arif Mustadjib dan Moh. Nadjih Bakar. Untuk Bendaharanya diamanatkan kepada H. Zainuddin dan RH. Moeljadi sebagai penasehatnya
Pada era kepemimpinan Kiai A Manaf Zahri Pimpinan Muhammadiyah Daerah Lamongan membentuk beberapa majelis seperti Majelis Tabligh dengan ketua Kiai M Showab Mabrur, Majelis Tarjih dengan Ketua Kiai Mukhlis Sulaiman, Majelis PKU dengan ketua Gholib Ghufron, Majelis P & K dengan Ketua Abdul Rosyad Suwadji, anggota Thoha dan Kiai Ahmad Munir. Sedangkan Majelis Pengkaderan diketuai Kiai Afnan Anshori
Pada Tahun 1977 masih dalam mengkonsolidasikan organisasi dan program program yang meliputi Majelis Tabligh, Majelis Tarjih, Majelis PKU, Majelis P & K dan Majelis Pengkaderan. Kiai A Manaf Zahri tersangkut korban fitnah Komando Jihad. Ia bersama Sekretarisnya Kiai Syaihul Arif Mustadjib dimasukkan penjara. Tentu intrograsi dan siksaan dialami beliau.
Roda organisasi pun mengalami kemacetan. Para Pimpinan Muhammadiyah Lamongan tiarap mengatur nafas colling down dari segala bentuk dakwah dan konsolidasi organisasi. Selanjutnya, terjadilah kevakuman organisasi setelah ditinggal ketua dan sekretaris Pimpinan Muhammadiyah Daerah Lamongan karena terkena korban fitnah komando jihad.
Karena Sekretaris Pimpinan Muhammadiyah Derah Lamongan Kiai Syaihul Arif Mustadjib juga ikut tersangkut fitnah Komando Jihad. Agar fungsi organisasi dan dakwah persyarikatan tidak vakum dan berhenti maka tugas tugas pengelolaan administrasi dan organisasi dialihtugaskan kepada Wakil Sekretaris M. Nadjih Bakar. Hal ini sebagaimana hasil rapat pengurus harian di rumah KH Abdurrahman Syamsuri Kompleks Pondok Karangasem Paciran
Maka tampuk kepemimpinan Muhammadiyah Daerah Lamongan beralih ke KH Abdurrahman Syamsuri yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua diera Kiai A Manaf Zahri
Kiai A Manaf Zahri meninggal dunia di tahanan orde baru. Jenazahnya dimakamkan di TPU Surabaya oleh keluarganya.
Fathurrahim Syuhadi,
Ketua MPK PDM Lamongan