YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Setelah menjalani kegiatan selama tiga bulan, Muhammadiyah Scholarship Preparation Program (MSPP) Batch V resmi pun ditutup. Dalam jangka waktu tersebut, kegiatan MSPP Batch V yang diikuti oleh 50 peserta yang terbagi atas dua lokasi yaitu di UMS dan UMM. Selain mengikuti program selama tiga bulan, peserta diharuskan untuk mengikuti Baitul Arqam. MSPP tidak hanya diikuti oleh dosen dari Perguruan Tinggi Muhamamdiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) namun juga memfasilitasi kader Muhammadiyah atau aktivis persyarikatan.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujadid Rais menceritakan pengalamannya saat menempuh pendidikan di luar negeri. Saat itu, ia menerima beasiswa di Australia dan mengikuti pelatihan selama enam bulan. Karena itulah, pelatihan yang diikuti oleh peserta MSPP selama tiga bulan harus terus ditingkatkan.
“Pesan saya, pertama fokus kepada rencana belajar, jangan berhenti di sini karena IELTS atau menulis dalam Bahasa Inggris adalah berlatih terus menerus meskipun tidak saat sedang belajar,” ajak Rais.
Kolaborasi program ini, menurut Rais sangat penting. Ia pun mendorong peserta MSPP yang kelak akan menempuh pendidikan di luar negeri untuk terus aktif dalam berbagai kegiatan Muhammadiyah, termasuk saat sedang menempuh pendidikan di luar negeri yaitu di Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di negara tempat menempuh pendidikan dan turut aktif di Lazismu, seperti menjadi fundraiser di luar negeri.
“Saya ingin menyampaikan pesan dari Lazismu sebagai dukungan, saya mengucapkan selamat kepada kalian semua dalam langkah awal ini dari MSPP. Setelah selesai dengan pendidikan di luar negeri, kembalilah ke Muhammadiyah dan menginspirasi generasi muda. Kuliah di luar negeri merupakan sebuah keistimewaan yang tidak bisa diraih semua orang,” tegas Rais.
Kepala LBIPU (Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum) UMS M. Thoyibi mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada LBIPU UMS sebagai penyelenggara pelatihan Bahasa Inggris kali ini. Ia pun menyampaikan tiga pesan kepada para peserta MSPP Batch V. “Pertama yaitu tetap fokus pada tujuan awal dari rumah. Jadi langkah pertama sampai ke seribu jangan berubah, harus tetap pada apa yang ingin dicapai dari rumah. Kedua, jika sudah ke luar negeri jangan pulang sebelum semuanya selesai. Ketiga, kalau sudah selesai, sudah kembali ke Indonesia, kembalilah ke Muhammadiyah,” pesannya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Kepala Lembaga Pengembangan Bahasa UMM, Masduki. “Untuk pelaksanaan program ada dua yang utama, yaitu penguatan karakter dan wawasan keislaman, kemudian pelatihan Bahasa Inggris. Saya mengucapkan terima kasih kepada LBIPU UMS yang menjadi rujukan kami untuk menyelenggarakan kursus ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan menyambut baik program MSPP yang didukung oleh Lazismu ini. Kolaborasi antara MPKSDI, Majelis Diktilitbang, dan Lazismu diharapkan terus berlanjut serta lebih diperkuat lagi pada masa mendatang. Kolaborasi ini pun diharapkan dapat lebih produktif dan sukses untuk mengembangkan kader-kader agar dapat meraih masa depan gemilang.
“Kedua agenda ini, yaitu pelatihan Bahasa Inggris dan Baitul Arqom sangat penting untuk meningkatkan keahlian berbahasa Inggris dan meningkatkan komitmen dalam bermuhammadiyah. Diharapkan kepada seluruh peserta setelah mengikuti kegiatan ini akan mendapatkan nilai yang tinggi, baik TOEFL maupun IELTS untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri,” harap Bachtiar.
Terakhir, Sekretaris Majelis Diktilitbang, Ahmad Muttaqin mengucapkan terima kasih dan berharap agar kolaborasi dapat terus terjalin. “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan berbagai pihak terkait yang telah menyukseskan program ini. Terima kasih kepada Lazismu yang telah mendukung hingga Batch V, harapannya pada batch berikutnya Lazismu akan terus mendukung karena ini merupakan kolaborasi lintas majelis,” pungkasnya.
Salah satu peserta yang diangkat menjadi pemimpin atau Lurah dalam MSPP Batch V UMS, Phisca Aditya Rosyady menjelaskan bahwa kegiatan yang berlangsung selama tiga bulan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Ada beberapa aktivitas yang harus dilalui dan para peserta dibiasakan untuk berbicara dalam Bahasa Inggris.
“Kami memiliki kelas selama lima hari dari Senin sampai Jumat, kemudian pada Sabtu ada ‘Sharing Session’ sebagai persiapan dalam MSPP. Di asrama, kami melakukan banyak aktivitas, seperti tahajud, sholat berjamaah, mengaji setelah sholat Subuh, dan kelas tahsin dua kali dalam sepekan. Di akhir pekan, kami juga berbicara dalam Bahasa Inggris dalam kegiatan ‘Sharing Session’. Semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar,” ungkap Phisca.
Penutupan kegiatan ini berlangsung pada Kamis (09/03) secara hybrid, yaitu di Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Yogyakarta dan luring. Selain dihadiri oleh para peserta program MSPP dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), acara ini dihadiri oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhammad Sayuti, Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Ahmad Muttaqin, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Ahmad Imam Mujadid Rais, Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insan (MPKSDI) PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan, Kepala Lembaga Pengembangan Bahasa UMM Masduki, dan Kepala Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) UMS M. Thoyibi. (Rpd)