Ranting dan Cabang adalah Ujung Tombak Nasyiatul Aisyiyah

Ranting dan Cabang adalah Ujung Tombak Nasyiatul Aisyiyah

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kegiatan di tingkat cabang/ranting masih kerap monoton atau kurang variatif. Padahal,  penguatan ranting sebagai basis utama kader/ jamaah membutuhkan inovasi serta diversifikasi kegiatan. Tujuannya ialah selain terpenuhinya kebutuhan, inovasi gerakan juga ditujukan guna menjawab relevansi dakwah Nasyiatul Aisyiyah terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi teraktual.

Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah mengadakan kegiatan Silaturahim Ranting Nasyiatul Aisyiyah (SRNA) pada Sabtu (15/4) yang diadakan secara daring melalui telekonferensi Zoom.

Kegiatan ini merupakan sebuah forum diseminasi praktik baik (best practice) oleh pimpinan cabang/ranting yang dapat dinyatakan telah berhasil dalam menyelenggarakan kegiatan tertentu di Nasyiatul Aisyiyah.

Nunung Damayanti, Ketua Bidang Kader PPNA, dalam sambutannya menyatakan bahwa pada kegiatan silaturahmi ranting Nasyiatul Aisyiyah akan ada sharing best practise dari empat pimpinan cabang Nasyitaul Aisyiyah (PCNA) yang tersebar di 4 regional dan salah satunya merupakan cabang di daerah 3T.

“Kita ketahui bahwa sumber kader atau ujung tombak Nasyiatul Aisyiyah adalah di cabang dan ranting.  Nanti perwakilan pimpinan cabang akan bercerita tentang perjuangan mengelola cabang di masing-masing tempatnya sesuai dengan kearifan lokal,” tutur Nunung Damayanti.

Cerita-cerita pada silarurahmi ini, harap Nunung, akan menjadi  semangat, menambah ghirohnya dan perjuangan Nasyiatul Aisyiyah.  Akan ada cerita dari kegiatan  perkaderannya, pengelolaan PAUD, dan pengembangan cabang dan ranting di daerah 3T.

“Ranting itu penting dan cabang itu harus berkembang. Ketika cabang itu berkembang maka pimpinan  daerahnya juga akan maju dan pimpinan wilayahnya juga akan jaya. ” tegas Nunung.

“Kunci perkaderan itu ada di cabang dan ranting. Jamaah Nasyiahnya pengelolaannya ada di cabang dan ranting yang merupakan ujung tombak dan juga ujung tombok.”ujar Humas PKU Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Silaturahmi ranting Nasyiatul Aisyiyah kali  berbagi cerita tentang best practise dari PCNA Blimbing – Sukoharjo, Jawa Tengah; PCNA Kalirejo – Lampung Tengah, Lampung; PCNA Pakis Duren- Banyuwangi, Jatim; dan  PCNA Malino – Gowa, Sulawesi Selatan.

Di akhir kegiatan ada materi “Revitalisasi Cabang dan Ranting sebagai Penggerak Aktivisme Dakwah Islam Berkemajuan”  yang akan disampaikan Muhammad Jamaludin Ahmad, Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid PP Muhammadiyah. (Mona)

Exit mobile version