SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah merupakan garda terdepan dalam pendidikan di Indonesia dengan 10.381 buah lembaga pendidikan dari Taman kanak-kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi.
Prof., Sofyah Anif, M.,Si., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional mengingatkan salah satu pilar dalam menuju bangsa yang maju yaitu pendidikan.
“Kita berbicara pendidikan itu berarti kita berbicara meninggalkan generasi yang tidak lemah,” ujar Sofyan Anif.
Dia mengutip salah satu ayat Al Qur’an pada surat An-Nisa ayat 9, yang menegaskan untuk tidak meninggalkan generasi yang lemah.
Menurutnya sebutan generasi yang lemah pada ayat tersebut tertuju pada generasi yang lemah secara iman, lemah pendidikan, dan lemah fisik.
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam besar di Indonesia sejak awal berdirinya telah berkontribusi dalam mewujudkan pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang strata dalam masyarakat, dan kini juga ikut serta dalam membangun pendidikan di dunia dengan munculnya sekolah-sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah di luar negeri.
Menurut Sofyan Anif, jika berbicara pendidikan di dunia maka, akan bersinggungan dengan Pendidikan Muhammadiyah.
Hal tersebut dia sampaikan selepas bertemu dengan salah satu guru besar sosiologi Pendidikan asal Swedia, Bodil.
Rektor UMS dalam akhir sambutannya berpesan, pada momentum syawal ini setelah melewati bulan Ramadhan atau juga disebut bulan pendidikan untuk terus meningkatkan kontribusinya dalam pendidikan Indonesia.
“Saya mengajak kepada seluruh sivitas akademika agar selalu berlomba-lomba agar selalu meningkatkan kontribusinya, kinerja serta prestasinya,” ujar Rektor UMS.
Upacara Hari Pendidikan Nasional yang dilaksanakan pada Selasa (2/5/2023) di halaman Gedung Induk Siti Walidah UMS dihadiri oleh wakil rektor, biro, dekan, elemen mahasiswa dan sivitas akademika UMS. (Atta)