SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tim mahasiswa Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil mendapatkan medali perak di ajang “7th World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2023” yang tergabung pada event 34th International Invention, Innovation, and Technology Exhibition (ITEX), di Malaysia, 11-13 Mei 2023.
Kaprodi Teknik Industri UMS Dr., Etika Muslimah, S.T., M.M., M.T., mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas keberhasilan mahasiswanya di ajang internasional.
“Ini tentu sebuah prestasi yg luar biasa dan sangat membanggakan Prodi Teknik Industri. Hal ini menunjukkan bahwa TI UMS mampu bersaing di level international. Lomba ini diikuti lebih dari 19 negara,” ungkap Etika Muslimah, Selasa (16/5).
Dia juga berharap, melalui prestasi yang telah ditorehkan oleh mahasiswanya ini dapat menginspirasi mahasiswa Teknik Industri UMS yang lain, juga berharap ke depannya semakin banyak prestasi yang dicapai, baik level nasional maupun internasional.
Ketua Tim, Titin Sulistianingsih bersama dengan rekannya, Berninda Aghnina, dan Tegar Sanfian Pratama Bhakti, menjadi delegasi dari Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) untuk menampilkan produk inovasinya di hadapan para inventor dunia.
Produk yang dibawa Tim Teknik Industri dalam kategori Industrial Design ini adalah set perlengkapan memasak berbentuk kotak, dengan tagline Easy Cut, Easy life.
“Jadi Esharp ini tuh lebih ke mini kitchen set yang simpel. Dia fungsinya untuk storage, jadi lebih ke multifunction storage, di mana di situ ada untuk storage uttensilnya, buat tempat sendok dan garpunya, terus ada tempat untuk talenan, pisau, dan asahannya,” jelas Titin.
Dia juga mengatakan design kotak dari Esharp tersebut disesuaikan dengan space layout dapur agar lebih ringkas dan multifungsi. Selain itu, produk tersebut juga mengusung eco-friendly karena bahan box nya menggunakan kayu mahoni dari limbah pallet ekspedisi, meskipun untuk storage nya tetap berbahan stainless steel.
Titin bercerita, saat di pameran Malaysia itu, mereka mendemonstrasikan kegunaan dari produknya di depan para pengunjung, trade inventors, dan juri.
“Kita juga jelasin ke visitor-visitor yang tertarik ke produk kita. Ada penawaran dari Malaysia,” jelasnya.
Selain mendapatkan medali dari WYIE, Titin dan rekan mendapatkan penghargaan dari National Research Council of Thailand berupa Thailand Award for the Best International Invention & Innovation, yang membuat mereka cukup terkejut.
“Tiba-tiba datang dari pihak Thailand itu kayak penyerahan kalau dia ngasih Best International Invention & Innovation. Kami juga tidak tahu kalau ada kategori lain dari pihak internasional,” ungkapnya.
Muhammad Al Fatih Hendrawan, S.T., M.T selaku Kabag Penalaran, Kreativitas, dan Soft Skill Biro Kemahasiswaan UMS memacu para mahasiswa untuk berprestasi di kancah internasional. Dia juga berharap, pada September nanti, mahasiswa UMS dapat turut serta dalam acara internasional yang kemungkinan akan digelar di Bali.
“Kita dorong mahasiswa-mahasiswa untuk bisa berpartisipasi di Bali, sehingga nanti bisa menghasilkan prestasi-prestasi di tingkat internasional,” dukungnya.
Dia juga menyampaikan bahwa para mahasiswa yang telah mengukir prestasi ini akan mendapatkan penghargaan berupa insentif dari universitas.
Di event yang diselenggarakan di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, lebih dari 730 inventor dari penjuru dunia datang untuk mengajak kolaborasi para peserta, membeli design, menjadi supplier untuk dijadikan brand mereka, dan lainnya. (Maysali)