BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Eco Bhinneka Muhammadiyah Regional Banyuwangi menggelar kegiatan yang diramu dalam tajuk “Pelatihan Karya Tulis Nonilmiah dan Rilis Media.” Dengan harapan cerita tentang kerukunan antarumat beragama dan pelestarian lingkungan di Banyuwangi dapat dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Kegiatan ini bertempat di Hotel Selamet, Banyuwangi, Kamis (1/6/2023), bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila.
Diikuti oleh peserta dari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA), fasilitator daerah Eco Bhinneka, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA), Pemuda Trijati, Fatayat NU, pegiat lingkungan, pemuda-pemudi lintas iman (Katolik, Hindu, Buddha, dan Kristen), serta pemuda Muhammadiyah. Peserta terbagi dalam komposisi yang seimbang antara laki-laki dan perempuan.
Pelatihan kepenulisan disajikan dengan apik, sehingga kegiatan yang berlangsung selama 5 (lima) jam terlewati dengan penuh keaktifan peserta. Pemateri yang diusung oleh Eco Bhinneka Muhammadiyah Regional Banyuwangi yakni Elly Irwan Suryanto, seorang Jurnalis Radar Jawa Pos Banyuwangi, Maharina Novia Zahro dari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisiyah, dan Windarti dari Regional Manager Eco Bhinneka Banyuwangi.
Pelatihan dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Dr. Mukhlis Lahudin, M,Si. Beliau berharap pulang dari pelatihan ini peserta bisa menulis tulisan nonilmiah dan membuat rilis berita kegiatan Eco Bhinneka yang telah terselenggara agar dapat disebarkan ke masyarakat luas.
Meminjam kalimat dari seorang sastrawan Pramoedya Ananta Toer “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian,” demikian Hening Purwati, Direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah menyampaikan dalam sambutannya melalui aplikasi zoom. “Maka menulislah agar ada gerakan masif untuk kepedulian lingkungan dan toleransi,” ungkapnya lebih lanjut.
Hal ini senada dengan yang dipaparkan oleh pemateri Maharina Novia Zahro, yang kesehariannya sebagai wakil Pimpinan Redaksi rahma.id, “Pada dasarnya setiap dari kita adalah pencerita, kita adalah influencer yang mampu memengaruhi orang dengan gerakan-gerakan kita, gerakan peduli lingkungan dan toleransi beragama,” ungkapnya.
Di penghujung kegiatan para peserta membuat karya tulis nonilmiah. Kegiatan ditutup dengan sambutan dari Triningsih, Koordinator program dan finansial Eco Bhinneka Muhammadiyah melalui aplikasi zoom. Ia memaparkan, “Rumusan Pancasila itu ditulis oleh Pak Karno, sendainya tidak ditulis pasti kita tidak akan dapat membaca dan mengetahui butir-butir pancasila, maka kegiatan pelatihan ini dilakukan agar cucu kita dapat membaca dan melihat pergerakan kita.”
Hasil yang diharapkan dalam kegiatan ini yaitu adanya dukungan dari kelompok lintas agama untuk gerakan Eco Bhinneka di Banyuwangi. Diperolehnya tulisan nonilmiah dan rilis berita yang baik. Tulisan nonilmah dapat diterbitkan ke dalam media Eco Bhinneka dan media massa lainnya secara berkala. Sehingga nilai dan aksi Eco Bhinneka dapat tersampaikan secara masif ke masyarakat. Semakin banyak komunitas yang mengampanyekan pentingnya nilai kerukunan antarumat beragama dan kelestarian lingkungan melalui konsep Eco Bhinneka.
“Kegiatan Eco Bhinneka ini merupakan wujud dari Pancasila” ungkap Santi, peserta dari Orang Muda Katolik. Ada semangat tersendiri saat pelatihan dilaksanakan bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, mengingat peserta pelatihan terdiri dari lintas agama dan lintas komunitas. (Cici/Winda)