SOLO, Suara Muhammadiyah – PABELAN – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali meluluskan 1.879 wisudawan sarjana dan pasca sarjana periode IV tahun akademik 2022/2023 pada Sabtu, (24/6) yang dilaksanakan di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.
Wakil Rektor I UMS, Prof., Dr., Harun Joko Prayitno, M.Hum., menyampaikan laporan jumlah lulusan dan latar belakang bidang ilmu mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya pada akhir semester genap 2022/2023.
“Total wisudawan yang berbahagia pada kesempatan ini terbanyak pemecah rekor, sejumlah 1.879 wisudawan, dengan rincian S1 sebanyak 1.800 dan S2 sebanyak 79 wisudawan. Kemudian wisudawan yang mendapatkan Cumlaude sebanyak 948, ini apabila di prosentasekan sebesar 50,45%, dan yang lulus dalam jalur OBE atau tanpa skripsi 816 wisudawan,” papar WR I UMS itu.
Dengan demikian, tambahnya, hingga pewisudaan periode III Tahun 2022/2023 kali ini menurut data yang tercatat di Biro Administrasi Akademik, UMS telah meluluskan sebanyak 159.619 wisudawan dari Program Diploma III ( D-III ), Sarjana (S-1), Magister (S2), dan Doktor (S3) sejak UMS didirikan.
“Ijinkanlah saya secara pribadi menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah berusaha dengan keras dan tekun, yang akhirnya mampu menyelesaikan beban-beban akademik selama saudara menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Surakarta,” ungkapnya.
Mewakili segenap tenaga pengajar dan tenaga administrasi, lanjutnya, kami meminta maaf apabila selama membimbing, membekali, dan melayani saudara terdapat kekhilafan dan kekurangan.
“Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada segenap keluarga wisudawan dan wisudawati yang telah memberikan kepercayaan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk turut serta memberikan pelayanan terbaik kami kepada keluarga dan segenap putra-putrinya dalam rangka memperkaya ilmu pengetahuan dan keislaman,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Rektor UMS, Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., berpesan jadilah alumni yang tangguh dalam menghadapi problematika kehidupan.
“Selalu menebar kebaikan dan kebahagiaan dimanapun dan kapanpun. Ingatlah, sukses itu bukan semata-mata karena jerih payah kita sendiri, pasti banyak jerih payah orang lain, terutama orang tua. Saya yakin orang tua akan selalu melantunkan doa-doa untuk kesuksesan kita,” ungkap Rektor UMS itu.
Kesan Pesan Wisudawan, Dani Rahma Harfiani menyampaikan bahwa UMS sudah seperti rumah ke dua.
“Selama menimba ilmu, kami melewati momen-momen indah, dan belajar dari artis sebuah perjuangan,” ungkap Wisudawan PGSD itu.
Lulusan UMS, tambahnya perlu bersyukur karena UMS tidak hanya berskala nasional tetapi juga Internasional.
“Saya mewakili wisudawan wisudawati mengucapkan terimakasih yg telah membantu kami lika liku menjadi mahasiswa UMS, atas pelayanan dan ilmunya. Semoga kami bisa menjadi sarjana yang Unggul,” tambah Dani yang tak terduga mendapatkan ucapan selamat ultah dari WR I UMS, Prof Harun Joko Prayitno. Lagu Selamat Ulang Tahunnya dari Jamrud pun berkumandang.
Robot Menari
Penyelenggaraan Wisuda kali ini menghadirkan robot tari karya Tim Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) ADISHA UMS untuk memeriahkan acara wisuda.
Dua robot cantik yang diciptakan oleh tim KRSTI ADISHA UMS, Adiba dan Ayesha adalah robot yang dihiasi dengan unsur seni dan budaya bangsa Indonesia. Ke dua robot cantik tersebut mempersembahkan tari Kancet Ledo dari suku Dayak Kenyah bukan hanya menyambut 1.879 wisudawan, tapi juga para tamu undangan yang hadir di acara itu.
Robot karya mahasiswa Teknik Elektro tersebut telah mengikuti perlombaan Kontes Robot Indonesia (KRI) pada tahun 2022 dengan membawakan tarian yang ditentukan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
“Ada yang spesial di wisuda periode ini, yakni ditampilkannya robot karya mahasiswa Teknik Elektro, tepatnya mahasiswa di kelompok UKM robot,” ungkap Dekan Fakultas Teknik (FT) UMS, Ir., Rois Fatoni, S.T., M.Sc., Ph.D.
Dekan FT UMS tersebut menerangkan, kontes yang diikuti oleh Adiba dan Ayesha adalah kontes bagaimana memprogram robot yang dipadukan dengan kekayaan budaya Indonesia, dan ini adalah prestasi dari Teknik Elektro UMS.
Kancet Ledo yang dibawakan oleh Adiba dan Ayesha merupakan tarian yang biasanya dipertunjukkan pada saat upacara penyambutan tamu agung atau upacara menyambut kelahiran seorang bayi kepala suku. Tarian tersebut juga mengungkapkan kecantikan, kepandaian, dan sikap lemah-lembut seorang wanita, seperti Adiba dan Ayesha.
Dengan mengenakan pakaian khas daerahnya, robot cantik dan anggun tersebut juga mengenakan jilbab. Ikhsan Maulana mahasiswa Teknik Elektro sekaligus perancang dari robot KRSTI menyampaikan bahwa jilbab adalah bentuk dari kreatifitas.
“Kita universitas yang islami, jadi pakai jilbab. Sebenarnya dulu-dulu sempet ngga pakai, tapi terus mulai pakai. Jadi disesuaikan dengan kreatif masing-masing mahasiswa,” ungkap Ikhsan.
Di sisi lain, Eka Dina yang merupakan bagian dari Tim KRSTI juga merasa bangga dengan kesempatannya untuk mempersembahkan karya robot mereka ke khalayak umum.
“Merasa bangga ya sebagai Tim KRSTI, robot kami Si Ayesha dan Adiba itu bisa memperkenalkan diri ke mahasiswa yang lain, kemudian orang tua juga. Jadi kami itu turut bangga, karena yang kami usahakan itu bisa dilihat orang banyak dan semoga dari hal itu menginspirasi,” ungkap mahasiswi Teknik Elektor UMS itu.
Dalam persembahan yang disampaikan oleh robot unggulan UMS itu, para anggota Senat universitas turut menyaksikan dan menikmati jamuan dari robot cantik dan pandai itu. (Maysali)