PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) melepas mahasiswa sebanyak 52 orang untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah 3T di Desa Rantau Langsat, Dusun Lemang (Ponpes Lemang), Desa Belimbing, Desa Siberida dan Desa Ringin Kec. Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu-Riau. KKN yang akan dilakukan di Suku Talang Mamak dilepas langsung oleh Ustadz Prof. H. Abdul Somad, Lc., D.E.S.A., Ph.D. pada Jumat (7/7/2023) di Mesjid Baitul Hikmah Umri Jalan Tuanku Tambusai – Pekanbaru.
Dalam acara ini juga diadakan kajian bulanan yang disampaikan oleh Ketua badan Pembina Harian (BPH) UMRI Prof. Dr. H. M. Nazir, MA., yang dihadiri segegnap pimpinan BPH Umri, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau, Pimpinan dan civitas Akademika serta keluarga besar Umri.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Muhammadiyah Riau Dr H Saidul Amin MA mengatakan mahasiswa yang diamanahkan untuk KKN di Suku Talang Mamak merupakan perpanjangan tangan dalam berdakwah. “Dakwah sekarang luar biasa berat, maka belaian dakwah kita sangat diharapkan di tempat-tempat seperti Suku Talang Mamak ini,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Selain itu, Saidul juga berharap kepada mahasiswa untuk membawa ilmu yang nantinya dapat dipergunakan untuk perkembangan di tempat KKN nanti. “Ilmu yang adik-adik pelajari selama kuliah bawalah kesana, karena ilmu tersebut sangat bermanfaat bagi mereka dan teknologi saat ini sudah berkembang saya harap jangan sampai ananda yang tertinggal dengan kemajuan teknologi,” harapnya.
Ustadz Prof. H. Abdul Somad, Lc., D.E.S.A., Ph.D. menyebut ia telah mengunjungi daerah 3T (Terasing, Terujung, Tertinggal) delapan tahun lalu, beban tersebut dirasa berat namun dengan masuknya mahasiswa Umri dapat meringankan beban tersebut. “Maka paling tidak ada lima poin diambil dari dalam pertama ajarakan Islam dari hal yang kecil, seperti belajar, menulis, presentasi, terminologi dan etimologi,” sebutnya.
Selain itu ia juga berharap mahasiswi dapat memberikan pengetahuan baru dari segi perempuan dan keahlian dalam lingkungan untuk disampaikan. Hal terpenting yang harus dilakukan mahasiswa yakni untuk memperbaiki aqidah sebab proses dakwah belum selesai.
“Ringannya saja bagaimana menutup aurat, mandi wajib, mandi jenazah dan kalau punya keahlian ternak, kuliner sampaikan kepada mereka supaya masyarakat disana mendapatkan pengetahuan baru. Waktu merenung panjang didalam, betapa bersyukurnya kita hidup saat ini, namun hidup yang membosankan yang kita rasakan adalah tempat yang di rindukan ketika di Suku Talang Mamak,” harap Ustadz Abdul Somad.
Lebih lanjut Ustadz Abdul Somad juga berpesan agar mahasiswa dapat menulis setiap kegiatan ketika tinggal bersama Suku Talang Mamak yang nantinya tulisan tersebut dapat menjadi sejarah bagi Umri. “Menulislah, supaya orang di masa yang akan datang pernah hidup di masa lalu, buku itu akan indah dibaca 20 tahun yang akan datang, menjadi tulisan yang berkesan, tulisan di muka bumi Allah SWT, tulisan yang dicatat oleh para malaikat, dan selamat jalan sukses selalu untuk adik-adik mahasiswa Umri,” pungkasnya.
Ketua LPPM Umri Dr Aidil Haris S Sos MSi, mengatakan orientasi Umri melaksanakan KKN di wilayah suku terasing ini dalam rangka syiar dakwah Islam agar masyarakat suku terasing dapat memahami nilai-nilai keislaman yang sesungguhnya.
“Kondisi hari ini, mereka mengaku Islam tapi tidak memahami syariat Islam itu. Bahkan ada yang di identitasnya Non Islam tetapi tak pernah beribadah dan mengakui bahwa sesungguhnya mereka Muslim. Nah, ini menjadi perhatian serius bagi kita semua untuk syiar Islam di wilayah Talang Mamak agar mereka benar-benar memahami nilai ke-Islaman secara benar dan kaffah,” katanya.