TANGSEL, Suara Muhammadiyah – SMA Muhammadiyah 25 menggelar kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai isu difabel, Jum’at, 2 Februari 2024. Sekolah telah menyelenggarakan talk show bertajuk “Dunia Disabilitas” yang dihadiri oleh sejumlah narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Narasumber utama dalam acara ini adalah Aryani Sri Ramadhani, seorang pengusaha difabel netra sekaligus pendiri Blind Coffee Specialty, turut berbagi pengalaman suksesnya dalam menghadapi tantangan sebagai penyandang difabel dan bagaimana beliau menginspirasi orang lain melalui karyanya.
Turut hadir sebagai narasumber yaitu Ibu Sri Rahayu yang merupakan pemilik yayasan Puspa Indah dan juga pendiri Difapreneur. Beliau telah memiliki pengalaman panjang dalam memberdayakan dan membantu penyandang difabel untuk meraih kesuksesan dalam berbagai bidang.
Selain itu, Raihan Faturahaman, S.H, merupakan Co-Founder Difapreneur serta relawan aktif dalam membantu penyandang difabel. Raihan membagikan perjalanannya dalam skripsinya yang bertajuk “Perlindungan Hak Disabilitas dalam Mata Hukum”. Dalam paparannya, Raihan menjelaskan berbagai aspek penting terkait dengan hak-hak difabel dan bagaimana hukum dapat menjadi alat untuk melindungi dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Di samping itu, Hilmi Ahsan yang juga Co-Founder Difapreneur turut berbagi pandangan dan pengalamannya sebagai relawan yang aktif dalam berbagai kegiatan difabel. Hilmi menggambarkan relitas masyarakat difabel serta memberikan gambaran mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Difapreneur dalam rangka memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan penyandang difabel.
Sementara itu, diakhir sambutannya, Hj. Zesmita Umar, SH selaku kepala SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang menyampaikan bahwa acara talk show ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya perlindungan hak difabel dalam hukum serta memberikan inspirasi bagi peserta didik untuk turut berkontribusi dalam mewujudukan inklusi bagi semua.