LAMTENG, Suara Muhammadiyah – Semarak rangkaian Milad Nasyiatul Aisyiyah ke 93-96 th, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Kalirejo Lampung Tengah ikut memeriahkan dengan mengadakan seminar parenting yang bertema “Mendidik Mental Health Anak Sesuai Tuntunan Islam”. Di adakan di Gedung Muhammadiyah Kalirejo, Lampung Tengah, Ahad (30/6).
Ketua PCM Kalirejo, H. Sukirman S.Pd membuka seminar parenting dan berpesan, kader ibu-ibu muda yang ada di NA dalam mendidik anak sebaiknya harus dilakukan berdua dengan ayahnya, karena mendidik anak itu tanggung jawab berdua, memang ibu banyak waktunya. Namun, ayah juga harus dididik untuk pola parenting yang baik sesuai tuntunan islam juga”, tandasnya.
“Parenting ini sangat penting sebenarnya, pola asuh itu harus didik dengan sedini mungkin dengan orangtua memberi contoh baik dari kecil, baik ucapan yang baik , perilaku yang baik, karena orang tua itu akan menjadi contoh untuk anak-anaknya. Prinsip Parenting itu ada dua, pertama adalah keteladan, maka perlu sinergi antara ayah dan ibu . Dengan contoh yg baik, peran ayah sangat penting untuk membentuk keteladanan. Prinsip kedua, membiasakan hal-hal yang baik. Karena jika tidak dibiasakan akan susah nantinya”, tutup Sukirman.
Kegiatan seminar parenting ini adalah program dari Majelis Kesehatan PC Nasyiatul Aisyiyah Kalirejo, Dina Islamica sebagai Ketua Majelis Kesehatan menjelaskan tujuan diadakan seminar masih dalam rangkaian semarak Milad Nasyiatul Aisyiyah yang jatuh pada bulan Juli.
“Nasyiatul Aisyiyah yang anggotanya adalah wanita di usia produktif atau bisa di katakan mamah muda, maka penting sekali kegiatan seminar parenting ini di adakan, harapanya agar Ayunda NA bisa memiliki ilmu bagaimana mendidik kesehatan mental anak sesuai tuntunan Islam, dan kedepan anak anak kita akan menjadi anak yg shaleh dan shalehah dan dapat menjadi generasi penerus yg hebat untuk Agama, bangsa dan tentunya organisasi Muhammadiyah”, tutup Dina.
Methi Puspita Sari, M.Psi sebagai pemateri seminar parenting, menjelaskan bahwa kesehatan mental anak lebih didefinisikan dimana anak berada anak dalam kondisi baik secara fisik , mental, dan sosial. Secara fisik itu anak-anak tidak sakit-sakitan yakni nutrisi anak terpenuhi, secara mental itu anak bisa berproses dengan tahapannya, dan kalau sosial itu anak-anak bisa membangun hubungan sosial.
“Kalau anak-anak biasanya mau bertemu dengan orang dewasa itu sudah bagus, biasanya kondisi anak yang mau bertemu orang asing akan membentuk perlindungan dirinya dengan tidak mau menyentuh atau menyapa, tetapi jika anak dengan perkembangan sosial yang baik dengan di ajarkan sejak dini dengan orang baru, maka dia biasanya mau terbuka untuk orang baru, dengan menyapa atau bersalaman” tutup Methi. (Nisa)