Kado Akhir Tahun yang Indah dari Suara Muhammadiyah

Selasa sore 29 Desember dihubungi oleh staf Suara Muhammadiyah, jika Rabu 30 Desember 2020 saya menjadi salah satu nominator dalam acara proyeksi dan apresiasi Suara Muhammadiyah 2020_2021 sehingga diminta bergabung di forum yang akan dihadiri oleh Ayahanda Prof. Dr. H Haedar Nashir, M.Si.

Terkejut, bingung dan haru mendapat informasi ini, karena selama ini yang saya lakukan hanya menulis dan menulis tentang apa yang saya pikirkan dan rasakan tanpa embel-embel apapun. Tetapi ternyata Suara Muhammadiyah memberikan apresiasi ini. Sungguh membuat haru di saat, saya sedang merawat ibu di Rumah Sakit Aisyiyah Muntilan. Allah seperti memberi hiburan terindah bagi kami. Menyenangkan dan menggembirakan hati kami.

Pada saat yang dinantikan, dengan rasa haru bercampur aduk, Alhamdulillah Suara Muhammadiyah memberikan apresiasi berupa penulis terbaik versi online dengan kriteria menulis intens sesuai dengan tagline Suara Muhammadiyah, tidak banyak revisi atau bahkan tanpa revisi. Dan memang isi tulisannya harus sesuai dengan kaidah persyarikatan sehingga bisa dijadikan acuan bahkan panduan sampai tingkat ranting. Bukan hanya tulisan dan judul yang bombastis tapi kosong makna.

Menulis di Suara Muhammadiyah adalah bukan sekedar hobi, tetapi lebih pada aktualisasi gagasan dan harapan masa depan untuk membumikan dakwah yang meneguhkan, mencerahkan, menyenangkan dan menggerakkan.

Tidak perlu tips dan trik khusus untuk menulis, yang paling utama adalah niat untuk berdakwah lewat tulisan, selebihnya perkaya literasi sebagai modal untuk menulis, dan tulislah apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan, jangan menutup hari ini sebelum membaca dan menulis.

Permasalahan-permasalahan yang perlu kita selesaikan bersama itu banyak sekali, mulai dari permasalahan pendidikan di dalam keluarga, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, pergaulan remaja, pemberdayaan perempuan, kasus kasus narkoba dan sampai pada kaderisasi di dalam Muhammadiyah.

Perlu sinergi dari berbagai pihak dalam menuangkan gagasan dan mengimplementasikan dalam kehidupan ini, sehingga para kader muda persyarikatan yaitu Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, IPM, IMM, Tapak Suci dan juga Hizbul Wathan harus diberikan kesempatan lebih untuk menorehkan gagasannya di Suara Muhammadiyah dan juga bagaimana Suara Muhammadiyah ke depan bisa membidik generasi generasi muda ini, sehingga dakwah persyarikatan menjadi komprehensif.

Kyai Haji Ahmad Dahlan berpesan

Kutitipkan Muhammadiyah

“Mengingat keadaan tubuhku kiranya aku tidak lama lagi akan meninggalkan anak-anakku semua sedangkan aku tidak memiliki harta benda yang bisa kutinggalkan kepadamu.
Aku hanya memiliki Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu sekalian.” “Karena itu, aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya.”.

Memelihara dan menjaga Muhammadiyah sepenuh hati seperti yang dipesankan Kyai Haji Ahmad Dahlan itu tidak mudah, perlu komitmen,kerja keras dan keikhlasan dari setiap diri kita sebagai kader persyarikatan.

Menulis adalah salah satu cara menjaga Muhammadiyah dengan sepenuh hati. Menulis sesuai dengan kaidah persyarikatan dan membawa nuansa kemajuan yang meneguhkan dan mencerahkan ummat.

Terimakasih kepada Suara Muhammadiyah atas apresiasi yang diberikan, sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Purworejo dan juga Ketua PDNA Purworejo, apresiasi yang diberikan ini memberikan motivasi dan kebanggaan tersendiri, semoga bersama Suara Muhammadiyah kita dapat memelihara dan menjaga Muhammadiyah sepenuh hati.

Nur Ngazizah, Penerima Apresiasi sebagai Penulis Terbaik Versi Online, Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Purworejo, Ketua PDNA Purworejo, Ketua Majelis Tabligh Aisyiyah Purworejo

Tulisan Nur Ngazizah di Suara Muhammadiyah

 

Exit mobile version