MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu) kota Makassar menyalurkan beasiswa kepada pelajar hingga mahasiswa di kota Makassar.
Penyaluran beasiswa ini diserahkan pada kegiatan perayaan Milad Muhammadiyah tingkat kota Makassar di Muhammadiyah Boarding School Awwalul Islam, Jl. Ir Sutami KM. 5 Parangloe, Makassar, Ahad (12/12/2021).
Ketua Badan Pengurus Lazismu kota Makassar, Drs. Kamaruddin Kasim mengatakan, penyaluran beasiswa lazismu ini terbagi menjadi dua, mulai dari beasiswa mentari, beasiswa sang surya dan juga bantuan operasional rumah tahfidz.
“Kami serahkan Beasiswa mentari sebanyak 105 siswa (mulai tingkat SD, SMP dan SMA) dan Beasiswa Sang Surya untuk mahasiswa sebanyak 15 orang, dan ada juga bantuan operasional rumah tahfidz,” kata Drs. Kamaruddin Kasim.
Ia menjelaskan bahwa bantuan beasiswa ini sebagai wujud kepedulian Lazismu sesama anak negeri, utamanya diberikan bantuan biaya pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa/mahasiswi yang sedang belajar dan ingin menyelesaikan tugas akhirnya.
“Ini juga bagian dari spirit Lazismu sesuai dengan slogan memberi untuk negeri, apalagi pasca pandemi covid-19 kebutuhan ekonomi perlu menjadi perhatian bagi pelajar kita,” imbuhnya.
Menurut Kamaruddin Kasim selain fokus pendidikan, pihaknya menyampaikan bahwa Lazismu telah memberikan bantuan kepada korban bencana banjir di kota Makassar.
Terpisah disampaikan, Kepala SMA Muhammadiyah 4 kota Makassar Mujairil menyampaikan terima kasih kepada Lazismu Makassar yang senantiasa memperhatikan ummat, bukan saja masalah bencana akan tetapi juga perhatian terhadap dunia pendidikan.
“Alhamdulilah kami bersyukur sekali dengan adanya bantuan beasiswa bagi siswa kami, ini sangat membantu siswa kami untuk bisa lebih bersemangat lagi dalam belajar,” katanya.
Ia berharap dengan adanya program beasiswa ini terus dipertahankan dan semoga program ini juga bisa berkelanjutan.
“Semoga bermanfaat dan semua ini tentu dicatat sebagai amal jariyah bagi donatur, muzakki, munfik dan kita semua,” tuturnya. (Ulil Amri)